Saat ini kejayaan bawang putih itu telah menjadi sebuah legenda. Para petani bawang putih hanya dapat menceritakan masa lalu itu dengan frase “pernah jaya” kepada anak cucu mereka.
Namun demikian, kemerosotan nama besar Sembalun tidak membuat daerah ini menjadi nama yang hilang. Sembalun kini menjadi salah satu destinasi wisata yang sangat kaya dengan pemandangan alam yang menawan. Hari ini saya berkesempatan berkunjung ke salah satu obyek wisata di Sembalun yang terletak di Desa Sajang. Daerah wisata itu dikenal dengan nama Bukit Pemedengan.
Kini bukit yang berada pada titik sekitar 1000 di atas permukaan laut itu menjadi salah satu obyek wisata yang cukup populer. Untuk mencapai tempat itu pengunjung harus melintasi jalan yang membelah kebun warga. Pengunjung seperti melintas hutan belantara. Menuju Bukit Pemedengan pengunjung dapat menggunakan mobil. Hanya saja pengemudi harus ekstra hati-hati karena jalur untuk masuk ke area itu melalui jalan tanah dan cenderung berbatu. Pada beberapa tanjakan pendek terlihat lubang memanjang akibat tergerus air saat hujan.
Pemedengan berasal dari kata dalam bahasa setempat yaitu, “pedeng” yang berarti kering. Pemedengan berarti tempat pengeringan atau tempat berjemur. Suhu Sembalun yang dingin sepanjang siang membuat warga mencari tempat berjemur. Rupanya bukit itu menerima hamparan matahari secara sempurna sehingga masyarakat setempat memanfaatkannya sebagai tempat berjemur untuk menganulir hawa dingin yang menusuk tulang pada siang hari.
Berada di Bukit Pemedengan, pengunjung dapat menikmati sun rice di ufuk timur dan sunset di ufuk barat. Saya tidak dapat merekam suasana sunset atau sunrice karena berkunjung pada siang hari. Di bawah bukit pengunjung dimanjakan dengan pemandangan yang sangat menawan. Dari ketinggian bukit pengunjung dapat menyaksikan hamparan hutan dan serakan pemukiman warga di bawah bukit. Di kejauhan tampak barisan bukit lain yang membentang melengkapi keindahan alam Sembalun. Kabut siang itu mengaburkan membatasi tampilan alam sehingga tidak dapat dinikmati secara maksimal.
Di tempat itu pengunjung difasilitasi dengan sebuah rumah panggung. Dari bangunan itu pengunjung dapat menikmati keindahan alam di bawah bukit atau barisan bukit lain di daerah Sembalun. Pengelola juga menyediakan spot yang memungkinkan pengunjung untuk mengambil gambar dengan background pemandangan yang menawan.
Memasuki area ini pengunjung hanya membayar 7K. Selain menawarkan keindahan alam Untuk berselfi juga menawarkan Camp Area bagi pisatawan yang ingin melakukan aktifitas bermalam dengan lokasi yang cukup luas. Pengelola menyediakan tenda yang tentu saja berbayar atau pengunjung dapat membawa tenda sendiri.
Tidak saja Bukit Pemedengan, Sembalun juga menyediakan temoat wisata yang cukup banyak dengan kindahan yang masih perawan. Bahkan sepanjang jalan menuju Kota Selong (Ibukota Lombok Timur) pesona alam Sembalun membuat mata enggan berkedip. Ada hamparan sawah yang landai dengan tanaman strowberry, bawang putih, sayuran, dan tanaman lainnya. Belum lagi kenampakan alam berupa bukit cadas yang tampak bagai sejumlah punggung kerbau raksasa yang tengah mendengkur kekenyangan.
Lombok Timur, 21 Mei 2022
Indahnya bumi nusantara. Yuk wisata literasi Nusantara
BalasHapusTerima kasih sudah mampir
Hapus