Cari Blog Ini

Tampilkan postingan dengan label Menulis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Menulis. Tampilkan semua postingan

Senin, 06 Juni 2022

Menulis Itu Mudah? (9)

 


Benarkah menulis itu mudah? Pertanyaan ini pada dasarnya muncul dari dua pernyataan yang bersifat paradoks, berseberangan, atau bertentangan. Pernyataan pertama adalah "Menulis itu Mudah". Pernyataan ini merupakan sebuah statemen dari kelompok yang memiliki hobi dan kemampuan menulis. Maka wajar saja menulis dipersepsikan sebagai aktivitas yang tidak sulit. 

Pada saat yang sama, muncul pula pernyataan ke dua yang memandang bahwa "Menulis itu Sulit". Pernnyataan ini jelas lahir dari seseorang atau sekelompok orang yang tidak memiliki kebiasaan dan keterampilan menulis. Menulis dipandang sebagai sesuatu yang membutuhkan keterampilan tertentu. Kelompok ini memandang menulis sebagai keterampilan yang muncul begitu saja.

Artinya, menulis itu mudah dan menulis itu sulit memiliki kebenaran subyektif, relatif, sangat tergantung pada prasyaratnya. Pernyataan bahwa "menulis itu mudah" akan ditopang oleh syarat-syarat tertentu. 

Pertama, Bisa membaca. Semua orang yang pernah mengenyam bangku sekolah bisa membaca walapun beberapa kasus ada orang yang tidak pernah bersekolah dapat membaca dengan belajar secara non-formal atau belajar sendiri. Oleh karena itu, semua orang dapat disebut memuliki kemampuan membaca ketika sistem kognisinya bisa menerjemahkan susunan lambang atau huruf yang tertuang di atas kertas, pada beranda facebook, pesan yang berseliweran di whatsapp, dan sebagainya. Pada titik ini dapat disepakati bahwa membaca merupakan kemampuan atau membaca sebagai kemampuan.

Membaca sebagai kemampuan merupakan gagasan yang dapat disematkan kepada setiap orang yang bisa membaca. Akan tetapi, ada hal yang lebih penting dari sekadar membaca sebagai kemampuan, yaitu, membaca sebagai kebiasaan atau membaca sebagai budaya.

Untuk membentuk kegiatan membaca sebagai kebiasaan atau budaya diperlukan konsistensi, dibutuhkan komitmen. Membaca, dalam hal ini, tidak harus lama, cukup 10 sampai 15 menit tetapi rutin. Jika dilakukan setiap hari, seseorang akan mendapati diri pada kategori membaca sebagai kebiasaan. Hal yang penting dalam membaca adalah proses perenungan terhadap terhadap bacaan atau tulisan untuk memperoleh pemahaman.

Penting untuk diingat saat membaca adalah membuat catatan tentang isi tulisan. Catatan itu tentu tidak sekadar memindahkan isi tulisan ke dalam tulisan lain. Hasil catatan itu berisi hal-hal penting yang disesuaikan dengan versi pembaca. Artinya, catatan itu ditulis dalam rangkaian kalimat yang berbeda tetapi tidak mengubah makna naskah tulisan yang dibaca. Jika berniat membuat tulisan, kumpulan catatan kecil itu dapat ditata kembali dalam rangkaian kata dan kalimat yang terstruktur dengan baik sehingga menjadi sebuah tulisan yang berbentuk resensi buku.

Ke dua, Praktek menulis. Melatih keterampilan itu sama dengan melatih keterampilan lainnya. Seorang pebola, misalnya, butuh waktu lama untuk latihan dan mengikuti komptetisi untuk sampai pada predikat profesional. Hal yang sama berlaku dalam dunia kepenulisan. Seseorang akan mendapatkan keterampilan menulis hanya dengan melakukan praktek menulis. 

Praktek itu tentu tidak dapat dilakukan satu dua hari. Praktek menulis harus menjadi sebuah kebiasaan. Menulis memang didominasi oleh kerja otak dan daya imaginasi tetapi kerja intelektual dan emosional itu harus diwujudkan dengan melatih jemari untuk menuangkan hasil kerja itu dalam bentuk tulisan.

Salah satu hambatan mental yang sering menghantui seorang penulis pemula munculnya pikiran bahwa tulisannya tidak bagus, tidak menarik, yang berujung akan menjadi kritikan pembaca. Hambatan mental itu dapat dianulir dengan segera mulai menulis. 

Dalam menulis itu ada momentum dimana seseorang dihadapkan pada sesuatu yang menarik. Ketertarikan pada momentum itu akan membuat seseorang ingin mengabarkan kepada orang lain. Di sinilah seseorang mulai membuat catatan kecil tentang momentum tersebut. Catatan kecil itu kemudian dapat dikembangkan menjadi tulisan lengkap.

Ke tiga, Tahu apa yang ditulis. Banyak hal yang dapat dijadikan tulisan. Topik tulisan tidak harus melambung jauh menembus batas geografis. Seseorang dapat membuat catatan perjalanan dan persitiwa sehari-hari dalam keluarga, saat bercanda dengan anak-anak, ngobrol ringan dangan pasangan, atau ketika bersih-bersih halaman, merupakan momentum yang bisa saja menjadi obyek tulisan yang menarik.

Inilah yang dimaksud denga tahu apa yang ditulis. Untuk menemukan sesuatu yang dapat dijadikan tulisan, seseorang tidak saja dapat melakukan pembacaan tekstual. Dia juga harus mampu membaca konstekstual, membaca fenomena alam, interaksi sosial, peristiwa budaya, dan banyak sisi kehidupan lain yang menarik untuk diceritakan kepada orang lain secara tertulis. Lingkungan memberikan banyak inspirasi yang dapat dinarasikan "di atas kertas".

Ke empat, Nikmati proses menulis. Menulis tidak harus dijadikan beban. Oleh karena itu suasana perasaaan harus santai saat seseorang sedang menulis. Pikiran harus rileks dan tanpa beban. Kondisi ini sangat memungkinkan seseorang untuk menghasilkan sebuah tulisan yang menarik.

Menulis merupakan kerja kreatif, Menulis sebagai kerja kreatif diartikan secara sederhana sebagai suatu bentuk penyampaian ekspresi artistik dengan media bahasa untuk mengungkapkan makna atas sebuah obyek melalui penggunaan imajinasi dan narasi dalam tulisan. (1) Pengertian ini mengandaikan bahwa menulis bukan hanya kerja otak tetapi juga keterampilan imaginer. Itulah sebabnya diperlukan kejernihan hati dan pikiran. Seorang penulis terlatih akan mampu memberikan makna obyektif jika didukung oleh keseimbangan pikiran dan perasaan. Kondisi inilah yang memungkinkan sesorang dapat menikmati proses menulis secara maksimal.

Menikmati proses menulis tidak harus dalam kondisi menyenangkan. Ketika seseorang berada dalam keadaan tidak menyenangkan pun dapat dijadikan sebuah topik tulisan. Misalnya, saat antre lama di pintu masuk bandara memberikan inspirasi untuk sebuah tulisan.

Ke lima, ngemil. Camilan tidak harus dihubungkan dengan hal-hal yang membahayakan tubuh. Oleh karenanya, saat memilih camilan dianjurkan untuk menentukan makanan yang memberikan dampak kesehatan untuk tubuh.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ngemil (camilan) dianggap sebagai upaya untuk melepaskan diri dari beban mental yang mengganggu.  Peran camilan dalam kehidupan baik fungsional maupun emosional, sebagai self reward untuk membahagiakan diri dan psikologi diri, dan  memberikan rasa kenyamanan yang dibutuhkan seseorang ketika sedang melakukan jeda atau menyelesaikan sebuah pekerjaan. (2)

Lima prasyarat di atas jika dijalani dengan sungguh-sungguh akan membuat sesorang mampu menghasilkan tulisan yang menarik. Hal paling penting adalah segera mulai menulis. Jangan ditunda. Proses merupakan aspek utama dan hasil akan datang dengan sendirinya.

Lombok Timur, 06-06-2022


Jumat, 03 Juni 2022

Menulis di Blog (8)


Blog adalah website berupa media online yang berisi konten dalam bentuk artikel, video, dan foto yang dikelola oleh seseorang yang memuat konten berupa opini, pengalaman, dan informasi pengetahuan. Orang yang memiliki dan mengelola blog disebut blogger.

Sebuah blog dapat dikelola oleh seorang atau beberapa blogger sekaligus. Fasilitas blog dapat diakses atau dibuat dengan mendaftarkan diri terlebih dahulu dengan syarat yang telah memiliki email. Email itulah yang digunakan untuk mengakses (mendaftar, membuat, dan masuk ke dalam blog).

Untuk mengetahui sejarah perkembangan blog, salah satu layanan yang disediakan google, seseorang dapat mencari pembahasannya secara online. Ada banyak tulisan yang membahas tentang sejarah, struktur, maupun cara mendesign blog sesuai dengan selera penggunanya. Salah satunya dapat dilihat di sini.

Bagi para blogger pemula, hal pertama yang perlu dilakukan adalah mempersiapkan diri dengan komitmen. Untuk membangun komitmen, seseorang harus menikmati prosesnya dan tidak merasa tertekan. pada titik ini, seorang bloger pemula tentu harus belajar. Caranya dengan berkunjung ke blog blog yang berserakan di internet. 

Dengan kemajuan teknologi digital saat ini, seseorang dapat belajar secara mandiri cara menulis di blog dan mendesign tampilan agar menjadi menarik. Melalui blog juga seseorang dapat belajar berbagai bahasa dengan mengakses blog-blog dari berbagai negara di seluruh dunia.

Menulis pada blog yang sifatnya perorangan, seseorang dapat menulis tanpa terikat aturan tertentu karena yang bersangkutan sekaligus sebagai admin. Sedangkan pada blog yang dikelola oleh sebuah tim, biasanya dilakukan seleksi terhadap sebuah tulisan.

Salah satu blog yang dikelola oleh sebuah tim (lembaga) adalah Kompasiana. Penulis yang tergabung dalam Kompasiana disebut Kompasianer. Kompasiana memiliki aturan main dalam penerbitan sebuah tulisan. Aturan itu antara lain, tulisan bukan hasil plagiasi, tidak mengandung unsur sara, pornografi, atau unsur kekerasan, dan beberapa ketentuan lain yang ditentukan pengelola.

Kompasiana memiliki sistem yang mampu mendeteksi tulisan yang melanggara aturan. Jika seorang kompasianer menayangakan tulisan yang melanggar ketentuan tersebut, tulisan yang bersangkutan akan terblokir secara otomatis. Bahkan jika kompasianer melakukan hal yang sama berulang-ulang, pengelola akan memblokir akun dan dikeluarkan dari keanggotaan.

Blog, sebagai media online, pada dasarnya sama dengan media lainnya yang berfungsi sebagai alat publikasi. Oleh karena itu, penting bagi blogger memilih topik yang menarik pengunjung. Merupakan sebuah kebanggaan bagi seorang blogger ketika blognya banyak mendapatkan pengunjung.

Seorang blogger pemula tentu tidak serta merta mendapatkan banyak pengunjung. Diperlukan proses, kesabaran, kesungguhan, dan terutama komitmen. Menjadi blogger (penulis) sejati harus dimuai dengan keikhlasan, tanpa pamrih. Dengan begitu akan memberikan sentuhan rasa yang berbeda kepada pembaca atau pengunjung. Menulis dengan ikhlas akan melepaskan seseorang dari beban apakah blognya akan dikunjungi atau dibaca orang. Suatu saat akan secara niscaya membuahkan hasil.

Secara teknis untuk mengundang pengunjung seorang blogger dapat menggunakan tips singkat ini.

"...untuk promosi boleh di share di group WA, tetapi hrs dipertimbangkan apakah mayoritas anggota grup akan tertarik atau tidak ... GUNAKAN KATA-KATA YANG SERING DIGOOGLING ORANG PADA JUDUL POSTINGAN BLOG akan membuat pengunjung banyak datang."

Seseorang yang suka menulis tidak jarang memiliki impian agar rekan-rekan dalam komunitasnya juga suka menulis. Itu tantangan berat. Sesorang tidak bisa memaksakan orang lain mengikuti jejaknya, tidak dapat menggiring orang lain menyukai yang tidak mereka sukai. Akan tetapi, mengajak orang lain menulis juga bukan perkara yang tidak mungkin.

Agar dapat mempengaruhi orang lain suka menulis, sesorang dapat menggunakan pendekatan tertentu. Misalnya, jika berhasil mendapatkan "cuan" dari tulisan, sesorang dapat mengajak rekan-rekannya makan-makan gratis dan menjelaskan kepada mereka bahwa itu hasil menulis. Jika misalnya, berhasil membeli sebuah mobil atau sepeda motor, ajak mereka jalan-jalan dan informasikan bahwa mobil atau sepeda motor itu dibeli sebagai hasil menulis.

Blog dapat dijadikan media pembelajaran, khususnya menulis, bagi peserta didik. Dalam konteks ini, guru harus meyakinkan anak-anak bahwa blog memberikan manfaat yang lebih dari sekadar bermain game. 

Memutus mata rantai yang menghubungkan anak-anak dengan game memang tidak mungkin. Namun untuk mendorong anak-anak memanfaatkan blog sebagai media belajar, mereka dapat dibiasakan mengerjakan tugas pada blog dan tentu saja terlebih dahulu dengan membimbing cara mengerjakannya. Selanjutnya berikan nilai terhadap tugas-tugas mereka. Jika diperlukan berikan bonus untuk tugas-tugas terbaik. Kalau siswa tidak mengerjakan tugas tentu tidak perlu diberikan nilai.

Pada akhirnya menulis di blog memang harus mulai dari hal yang paling prinsip pada diri seseorang. Hal prinsip itu adalah membuka cara berfikir yang lebih progresif agar dapat memanafaatkan platform blog dengan tujuan yang positif. Blog sebagai media publikasi tentang ide, gagasan, dan pengalaman berharga sangat baik untuk menunjukkan eksistensi dalam banyak hal.

Lombok Timur, 03-06-2022

Referensi,
1. Drs. Dedi Dwitagama, M.SI (Nara sumber Pelatihan Belajar Menulis PGRI Gel 25-26)
2. Ralyanti (Moderator)

Rabu, 01 Juni 2022

Mengatasi Writer's Block (BM PGRI 25-26 pertemuan 7)



Writer's block merupakan sebuah kondisi dimana seorang penulis kehilangan kemampuan menulis atau tidak menemukan gagasan baru untuk menuangkan idenya. Writer's block dapat juga diartikan sebagai kebuntuan ide, kehilangan gagasan, atau kesulitan menentukan sebuah topik yang akan dijadikan landasan dalam tulisannya. 

Bisa jadi seseorang sudah menemukan ide dasar tetapi terkendala ketika ide itu akan dikembangkan menjadi sebuah tulisan yang komprehensif. Pada titik ini, seorang penulis mengalami kesulitan mengkonsentrasikan pikirannya, kaburnya inspirasi menulis, atau tersendatnya gagasan-gagasan pendukung untuk melengkapi tulisan. Ini merupakan indikator writer's block. Akibatnya, seseorang menulis lebih lambat.

Pemicu writer's block pada dasarnya disebabkan oleh dua hal. Pertama, seseorang sedang berada dalam perasaan stres, mengalami depresi, atau didera frustrasi karena berhadapan dengan persoalan tertentu. Secara psikologis, dalam hal ini, seseorang dihadapkan pada satua atau lebih permasalahan hidup yang harus dipecahkan pada saat yang bersamaan. 

Ke dua, writer's block juga dapat disebabkan oleh tulisan "an sich", seperti mencoba topik, metode, atau genre tulisan baru. Hal yang baru itu terlihat menarik tetapi referensi yang dimiliki penulis sangat kurang atau pengetahuannya belum cukup mendukung untuk mengulas topik tersebut. Penyebab lainnya bisa jadi penulis memiliki pikiran yang terlampau perfeksionis, tulisannya harus terlihat sempurna.

Jika stress karena sesorang berhadapan dengan permasalahan hidup di luar kegiatan menulis writer's block itu bisa berlangsung lama dan berhari-hari, bahkan bisa mencapai mingguan, sampai permasalahan itu selesai. Akan tetapi, jika penyebabnya karena mendapatkan tantangan topik atau metode baru hal itu tidak akan berlangsung lama.

Untuk mengatasi penyebab ke dua, seseorang dapat mencari referensi sesuai dengan topik tulisannya. Dengan kemajuan teknologi informasi saat itu, kendala referensi itu dapat dianulir dengan mesin telusur atau googling. Writer's block jenis ini dapat diatasi dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Writer's block dapat menerpa setiap orang, penulis pemula atau penulis profesional. Bagaimana mengatasinya? Dalam kondisi psikologis yang tidak menentu atau stress, seseorang yang memang senang menulis, dapat menumpahkan permasalahan itu dalam bentuk tulisan. 

Saya ingat ketika saya masih remaja, ketika saya menuliskan cerita harian dalam buku diary. Berbagai pengalaman harian biasanya dituliskan sedemikian rupa. Hal-hal menyedihkan, pengalaman lucu, atau menyenagkan tertuang dalam buku diary. Jika catatan harian itu tidak menyenangkan, saya menjadi sedikit lega setalh dituangkan dalam diary. 

Dengan mengeksprseikan pikiran, perasaan, kecamuk psikologis dalam tulisan, seseorang bisa jadi akan merasa lebih rileks dan nyaman. Hal ini menunjukkan bahwa menulis dapat dijadikan media healthy mind (menyehatkan pikiran).

Saat ini setiap orang dihadapkan dengan kemajuan teknologi informasi, Menulis pengalaman sehari-hari dalam buku diary mungkin sudah jarang dilakukan. Mereka yang akrab dengan flatform media tulis berbasis digital dapat menuangkan pengalaman sehari-hari melalui blog, websites, atau melalui jariangan media sosial. Tulisan itu tentu saja harus disajikan dengan cara yang elegan, menarik, dan manfaatnya dapat dipetik oleh pembacanya.

Satu hal yang patut dijadikan catatan. Sebelum menulis sebaiknya didahului dengan membuat kerangka tulisan atau paling tidak point-point yang akan dikembangkan menjadi tulisan lengkap. Dengan karangka atau point-point yang sudah dirumuskan, seseorang akan dapat menyusun tulisan secara terarah, terstruktur, dan tidak kehilangan pijakan.

Lombok Timur, 01-06-2022

 

Senin, 23 Mei 2022

Menulis dan Menerbitkan Buku (3)


Menulis merupakan kerja otak dan fisik, dalam hal ini tangan. Ketika tangan bekerja sistem kognisi beraksi mengolah data atau informasi untuk diterjemahkan ke dalam rangkaian kata dan kalimat. Ketika menulis, otak bekerja mencari ide dan akan terus bekerja melakukan pengembangan ide yang sudah ditemukan.

Jika sering digunakan maka otak akan terus bekerja menerima dan mengolah banyak informasi baru. Dengan begitu, otak akan selalu aktif sehingga daya ingat juga akan tetap aktif. Otak manusia ibarat  otot yang perlu dilatih setiap saat agar tetap kuat. Menulis sebagai sebuah kerja otak akan membuat daya ingat dan kemampuan berfikir seseorang makin kuat, Ini (konon) dapat membuat seseorang terhindar dari penyakit pikun di usia muda.(1)

Pada penulis pemula atau pada sesorang yang masih pada tahap belajar sejumlah kendala seringkali menjadi penghambat dalam aktivitas menulis, Kendala itu antara lain, sulit menemukan ide, kurangnya penguasaan kosa kata yang bermuara pada kesulitan merangkai kata. 

Hal ini menyebabkan sesorang mengalami kegagapan dalam membuat tulisan--mulai dai mana dan harus menulis apa. Akibatnya seseorang terus menerus menunda waktu untuk mulai menulis. Penyakit lainnya yang sering menghantui pikiran dan perasaan sesorang adalah rasa tidak percaya diri. Hantu ini menciptakan pikiran pada seseorang dimana dia merasa tulisannya tidak memiliki kualitas sehingga tidak layak untuk dibaca orang lain.

Bagaimana menemukan ide?

Secara teoritis, pada umumnya menulis diawali dengan aktivitas "menemukan ide". Akan tetapi, pada sebagian orang ide itu diakui sebagai sesuatu yang muncul belakangan ketika sudah mulai menuangkan pikiran atau pengalamannya ke dalam tulisan. Hal ini memberikan kesan bahwa ide dalam sebuah tulisan seakan menjadi sesuatu yang dapat dinafikan. Lantas apakah ide dalam tulisan menjadi sesuatu yang tidak penting? 

Pada kesempatan ini pembicaraan tentang ide dalam menulis dapat dikesampingkan. Hal penting bagi seseorang ketika masuk dalam dunia kepenulisan adalah banyak membaca. Membaca, dalam konteks ini, menyaran kepada dua hal. Pertama, membaca tekstual atau membaca buku sebagai sumber informasi literer. Hal ini penting untuk memperluas wawasan seseorang sebagai pendukung utama dalam membuat sebuah tulisan.

Ke dua, membaca kontekstual. Ini merupakan aktivitas membaca fenomena alam, peristiwa sosial dan budaya, dan membaca berbagai pengalaman hidup sehari-hari. Membaca seperti ini merupakan sebuah proses komunikasi atau dialog dengan lingkungan. Dialog itu akan membawa seseorang pada sebuah titik yang memungkinkannya melakukan semacam refleksi atau permenungan. Hasil refleksi itu yang kemudian dapat dituangkan ke dalam sebuah tulisan.

Apa motivasi menulis?

Motivasi menulis pada setiap orang disulut oleh faktor yang beragam. Ada yang menulis sebagai sekedar hobi. Pada beberapa orang aktivitas menulis hanya sekadar untuk belajar. Banyak pula yang didorong oleh sebuah tuntutan tertentu, seperti, persyaratan akademik berupa skripsi, tesis, atau disertasi. Pada guru ASN golongan tertentu menulis (karya tulis) menjadi salah satu persyaratan kenaikan pangkat. 

Motivasi paling ideal adalah keinginan untuk menerbitkan tulisan menjadi sebuah buku yang dapat dibaca khalayak. Melalui tulisan yang diterbitkan menjadi sebuah buku seseorang dapat berbagi ilmu pengetahuan kepada orang banyak. Jika buku seorang penulis telah menjadi konsumsi publik, di sinilah keuntungan itu dapat dipetik, popularitas dan penghasilan finansial.

Menulis dapat dimulai dari hal-hal sederhana dan bersifat realistis. Obyek tulisan, pada fase belajar, dapat diambil dari kehidupan keluarga, masyarakat sekitar, atau dari pengalaman sehari-hari di lingkungan kerja. 

Agar tulisan dapat mengalir, sebaiknya menulis satu pengalaman yang dianggap menarik. Ceritakan pengalaman itu secara runtut dan sesuai kronologis. Jangan berfikir tentang salah benar rangkaian kata dan kalimat sampai tulisan dianggap selesai. Setalh itu barulah tulisan dibaca ulang untuk memperbaikan kesalahan penulisan, pilihan kata, atau perbaikan tata kalimat.

Lakukan hal ini setiap hari. Mulai dengan 100 kata sehari. Selanjutnya tingkatkan menjadi 150 kata, 200 kata, sampai 1000 kata. Jika sudah terbiasa mulailah membuat Table of Content (ToC) jika tulisan itu hendak dijadikan sebuah buku.

Sebelum membuat sebuah buku solo, sesorang dapat membangun kepercayaan diri dalam menulis dengan mengikuti proyek buku antologi. Hal lain yang dapat dilakukan adalah dengan mencoba mengikuti kompetisi menulis seperti lomba blog, essay, cerpen atau artikel lainnya.

Hal penting lain yang perlu dicermati dalam sebuah tulisan adalah kaidah-kaidah dasar penulisan. Aspek ini perlu diperhatikan untuk melengkapi kualitas tulisan yang menarik untuk dibaca. Kaidah penulisan itu mencakup penggunaan huruf besar dan kecil yang tidak tepat, paragraf  yang terlalu panjang.tanda baca, penggunaan kata baku, hindari kata-kata yang tidak efektif, termasuk istilah asing yang sring keliru.

Lombok TImur, 23 Mei 2022

Referensi
  1. Paparan narasumber Rita Wati, S.Kom (Pelatihan Belajar Menulis PGRI Gel. 25-26)
  2. Manfaat Menulis (kemenkeu.go.id)

Jumat, 20 Mei 2022

Menulis sebagai Passion (2)


Menulis sebagai passion dapat ditautkan dengan semangat, keinginan, atau motivasi dasar seseorang dalam melakukan kegiatan menulis.

Passion, dalam pengertian motivasi, menjadi aspek yang penting dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam kegiatan literasi, khususnya menulis. Menempatkan "menulis sebagai passion" penting bagi seseorang yang memiliki visi sebagai penulis profesional. Inilah cara berfikir yang perlu dibangun. Passion yang kuat, motivasi yang tinggi sangat memungkinkan seseorang memiliki komitmen, kesabaran, dan kesungguhan untuk menuangkan pikiran, perasaan, pengalaman atau gagasan dalam bentuk tulisan.

Menulis merupakan passion yang menjanjikan. Hal ini paling tidak didasari dua alasan. Pertama, kemampuan menulis dipersepsikan sebagai salah satu indikator tingkat intelektualitas seseorang. Persepsi ini tentu memiliki argumen yang cukup beralasan mengingat keterampilan ini masih dianggap sebagai kegiatan yang sulit. Menulis, pada saat yang sama, membutuhkan kemampuan berfikir, wawasan yang luas, dan harus memiliki referensi bacaan yang memadai. Kemampuan menulis juga memerlukan proses. Penulis-penulis besar memulainya dengan proses. 

Ke dua, menulis (tepatnya penulis) merupakan salah satu profesi yang tergolong bergengsi dan mendapatkan tempat sebagai status sosial yang cukup dihargai dalam masyarakat. Menulis merupakan hasil kerja intelektual dan hasil kerja semacam ini mendapatkan tempat yang berharga dalam kehidupan sosial.

Di samping sebagai hasil kerja intelektual, menulis juga sangat memungkinkan pelakunya mendapatkan kompensasi material. Sejumlah penulis profesional membuktikan bahwa hasil karyanya dapat memberikan tingkat kesejahteraan yang cukup baik.(1)


Kendala dan Solusi

Kendala seseorang dalam menulis pada dasarnya sama saja dari waktu ke waktu. Secara umum kendala itu bersifat individual. Seseorang tidak memiliki bakat menulis merupakan kendala yang paling umum ditemukan. 

Secara umum para penulis profesional bersepakat bahwa setiap orang memiliki bakat dalam menulis. Bakat, sebagai kemampuan potensial, dengan demikian perlu dilatih dan dikembangkan. Penulis-penulis besar tidak begitu saja mendapatkan keterampilan menulis  Mereka sampai pada titik maksimal melalui sebuah proses yang panjang. Penulis profesional mulai dari kerja amatiran.

Kendala lainnya, seseorang acapkali merasa terlalu sibuk, Padahal ada banyak waktu senggang yang dapat dimanfaatkan seseorang untuk menulis. Dengan kemajuan teknologi saat ini seseorang dapat menuangkan tulisannya melalui gawai yang menyediakan banyak fasilitas untuk menuangkan tulisan. 

Sulit menemukan ide juga merupakan alasan tradisional yang masih memasung tumbuhnya potensi seseorang. Jika menulis disetarakan dengan obrolan atau kegiatan berbicara, seseorang dapat menyampaikan pengalaman sehari-hari secara detail. Artinya ketika seseorang bercerita dengan sendirinya sudah ada ide atau gagasan yang sedang disampaikannya. Jika kegiatan bercerita itu dilakukan secara tertulis maka akan lahir sebuah karya berupa tulisan.

Kendala psikolgis lain yang sering muncul yaitu adanya kecenderungan sesorang takut pada kritik. Hal yang perlu dipahami bahwa bagus atau tidaknya tulisan seseorang harus mendapatkan penilaian dari pembaca. Penilaian itu akan memberikan gambaran tentang kualitas tulisan seorang penulis. Penilaian merupakan bentuk kritik yang dapat mendorong seseorang untuk meningkatkan kualitas tulisannya dari waktu ke waktu. Untuk itu, diperlukan latihan menulis secara konsisten bagi seseorang

Kendala di atas cenderung personal. Di sinilah peran passion, motivasi, atau semangat sebagai solusi untuk membangun kebiasaan dan budaya menulis pada seseorang. Passion memungkinkan perubahan cara pandang seseorang tentang menulis dengan mengubah kendala menjadi kesempatan. Munculnya kendala ini merupakan cara pandang yang dapat ditransformasi menjadi cemeti untuk menjadi penulis serius. Kendala-kendala di atas dapat dianulir dengan mencari lingkungan sosial budaya yang mendorong tumbuhnya budaya menulis pada seseorang. Seserang dapat memperbanyak interaksi dengan penulis-penulis profesional atau mengikuti kelas menulis secara online yang berserakan pada media online.

Alasan Menulis

Dalam hal menulis, penting untuk mengajukan pertanyaan reflektif. Pertanyaan itu dapat diawali dengan "mengapa kita menulis?", "Bagaimana kita mulai menulis?", dan "Kapan kita mulai menulis?".

Mengapa harus menulis? Pertanyaan ini bermakna filosofis karena dan mendasar karena sangat berhubungan erat dengan nilai, visi, dan misi kehidupan seseorang. Hidup seseorang harus meninggalkan semacam prasasti yang dapat dipahat melalui sebuah karya yang bermanfaat. salah satu bentuk prasasti itu adalah buku atau tulisan.

Menulis juga dapat menjadi visi dan misi hidup seseorang. Menulis sebagai visi memiliki makna bawa dalam sebuah tulisan ada gagasan masa depan tentang perubahan positif kepada para pembaca. Salah satu tujuan menulis adalah mempengaruhi pembaca untuk mengikuti idealisme penulis. Di sinilah visi penulis tertuang secara tersirat dalam tulisannya. Ini berarti bahwa menulis pada dasarnya memiliki visi perubahan sosial yang tertuang dalam tuliasnnya. 

Menulis juga dapat diandaikan sebagai misi untuk menyebarkan ilmu pengetahuan melalui tulisan dalam rangka mewujudkan visi hidup seseorang. Sejarah menunjukkan bahwa salah satu bentuk perjuangan mencapai kemerdekaan dilakukan melalui tulisan. Kelompok intelektual pada masa perjuangan banyak bergelut melalui tulisan untuk membebaskan bangsa dari belenggu penjajahan. (2)

Pertanyaan berikut "bagaimana mulai menulis?". Sebuah pertanyaan yang bersifat teknis dan paling banyak muncul pada berbagai diskusi. Menulis dapat dimulai dengan menuangkan pengalaman sehari-hari. Pengalaman itu bisa berupa realitas yang paling dekat dalam kehidupan, misalnya, keluarga, anak-anak, sahabat, atau tentang rutinitas kerja sehari-hari. Dari titik inilah, penulis pemula dapat mulai melatih kemampuan menulis karena peristiwa dan pengalaman sehari-hari lebih mudah digambarkan.

Lombok Timur, 21 Mei 2022

Referensi : 
1. Nara sumber Sri Sugiastuti pelatihan menulis )20Mei 2022)


Rabu, 18 Mei 2022

Ide Menulis bagi Guru (1)


Menulis merupakan kegiatan menuangkan atau menyampaikan ide atau gagasan secara tertulis. Sebagai kegiatan menyampaikan ide maka menulis memiliki fungsi yang sama dengan berbicara; sama-sama bercerita. Perbedaan ke duanya terletak pada cara dan media yang digunakan. Pada kegiatan menulis ide itu disampaikan secra tertulis sedangkan pada berbicara disampaikan secara lisan. 

Perbedaan lainnya terletak pada anggapan bahwa menulis lebih sulit daripada berbicara. Banyak orang mempu berbicara panjang lebar dalam waktu yang lama tetapi kehilangan diksi dan kata-kata saat menyampaikan pikiran dan perasaannya melalui tulisan.
"Apa yang sulit dari menulis? Hal yang sulit dari menulis adalah memulai. Menulislah dulu maka ide akan datang kepada bapak dan ibu. Saya memulainya dengan menulis setiap hari di blog."

Penggalan pernyataan di atas dilontarkan nara sumber, Wijaya Kusumah, ketika mengawali kegiatan belajar menulis pada pertemuan perdana melalui whatsapp. Untuk mulai menulis disarankan mulai dari kisah nyata atau cerita khayalan. Kisah nyata itu dapat dimulai dengan pengalaman sehari-hari. Jika mampu menyusun cerita fantasi, menulis bisa mulai dari sini.

Jika tulisan bersumber dari kisah nyata, seseorang bisa mengambil dokumen gambar atau video dari sebuah peristiwa atau pengalaman tertentu. Berdasarkan gambar itu, ide yang akan menjadi dasar tulisan dapat dikembangkan.

Di era digital saat ini, banyak media berbasis online yang dapat digunakan sebagai ruang untuk menulis. Media itu antara lain blog atau webistes pribadi. Atau bisa juga pada blog yang dikelola oleh seseorang atau sekelompok orang, seperti kompasiana. 

Menulis di blog seperti kompasiana memiliki nilai plus. Tulisan dapat dibaca oleh ribuan orang dan ini akan menjadi sesuatu yang membanggakan. Di dalam kompasiana berkumpul penulis dengan berbagai latar belakang profesi, status sosial, displin ilmu yang beragam, penulis amatiran sampai penulis profesional. Kompasiana dapat dijadikan referensi bagi penulis pemula dengan mempelajari karakter tulisan yang sangat kaya di dalamnya.

Pada kompasiana setiap member juga berkesempatan untuk mendapatkan keuntungan finasial dari pengelola jika tulisannya memenuhi syarat-syarat dan ponit tertentu. Bahkan anggota baru juga dapat memeiliki kesempatan itu dengan mengikuti lomba menulis yang diselenggarakan secara rutin.

Sebagai pemula, kegiatan menulis dapat dimulai dengan membuat konten-konten positif berupa teks, foto, atau video dan diunggah ke meda sosial.

Media yang paling tepat digunakan untuk menulis adalah blog. Blog adalah website berupa media online yang berisi konten dalam bentuk artikel, video, dan foto yang dikelola oleh seorang blogger atau beberapa penulis sekaligus.(1)  

Blog merupakan flatform yang dapat dijadikan alat rekam yang ajaib. Di dalam blog sesorang bisa memasukkan foto, video dan slide presentasi dengan kapasitas file unlimited. Blog adalah buku digital yang membuat kita berlatih menulis dan menemukan ide untuk menulis. Seseorang dapat menjadi penulis di blog dan sekaligus sebagai adminnya. Sebagai admin, penulis tidak perlu menunggu persetujuan dari orang lain untuk menayangkan tulisannya.

Menulis dalam blog tidak harus menggunakan komputer atau laptop. Blog juga dapat diakses dengan smartphone. Menulis memerlukan kemauan, tekad dan komitmen. Menulis pada setiap kesempatan merupakan kata kunci yang dapat dijadikan landasan.

Menulis dapat dilakukan kapan saja dengan smartphone. Menulis tidak harus dimulai dari ide. Kegiatan ini dapat dimulai dengan menuangkan apa yang sedang dipikirkan. Ide akan datang sendiri. Tuliskan apa yang dilihat, dialami, atau dirasakan. 

Hal paling penting dalam menulis adalah  banyak membaca tulisan orang lain. Hal penting lainnya adalah memperbanyak latihan menulis. Makin banyak membaca dan makin banyak menulis akan sangat memungkinkan keterampilan menuangkan ide secara tertulis makin terasah.

Lombok Timur, 18 Mei 2022

Referensi

1. Paparan Wijaya Kusumah

2. Blog dan pengertiannya


Selasa, 08 Maret 2022

Belajar Berbicara Efektif (Catatan sederhana webinar Public Speaking)


Berbicara adalah bagian utama dari proses komunikasi. Berbicara merupakan kegiatan menyampaikan informasi kepada orang lain secara lisan. Setiap orang, kecuali penyandang tuna wicara, secara niscaya akan menjalani keseharian dengan berbicara. Berbicara tidaklah terlalu bermasalah ketika dilakukan dalam situasi santai berupa obrolan di teras rumah atau bertukar cerita dengan teman lama di sebuah kedai kopi.

Situasi akan berbeda, ketika seseorang berbicara di depan publik. Tidak semua orang memiliki kemampuan dan keberanian untuk melakukannya. Kemampuan ini dikenal dengan istilah public speaking. Pada situasi tertentu seseorang bisa dengan lancar berbicara di hadapan orang banyak. Misalnya, seorang kepala sekolah bisa dengan berbicara secara sempurna saat memimpin rapat di depan guru. Hal ini bisa dipahami karena kepala sekolah sudah akrab dengan audiens.

Akan tetapi, pada situasi yang berbeda kepala sekolah bisa mengalami kebuntuan saat menyampaikan materi. Ketika berhadapan dengan audiens yang terdiri dari kepala dinas, bupati, atau sejumlah pejabat, yang bersangkutan bisa dirundung rasa tidak percaya diri sehingga kemampuan kognisinya melemah untuk mengingat materi yang akan disampaikan. 

Dalam situasi ini, pembicara dapat mengacu pada ToR (Term of Reference), gambaran umum tentang informasi latar belakang suatu kegiatan/acara, strategi capaian atau tujuan, penerima manfaat (perserta), waktu kegiatan, dan biaya yang diperlukan.

Public speaking, dengan demikian, dapat dilakukan dengan baik sangat tergantung kepada situasi dan kondisi kegiatan. Hal ini terungkap dari beberapa pengakuan peserta webinar, 08 Maret 2022, bertajuk “Belajar Berbicara Efektif” bersama narasumber profesional di bidangnya, Dedi Dwitagama.

Webinar berlangsung dialogis, suasana santai laiknya sebuah obrolan biasa. Situasi itu membuat peserta mengikuti webinar dengan antusias lebih berkonsentrasi. Narsum memilih menyampaikan materi berdasarkan pertanyaan peserta. Saya berasumsi dengan metode seperti itu narsum dapat menyampaikan materi sesuai dengan kebutuhan peserta dengan latar belakang yang berbeda.

Hal mendasar yang perlu diperhatikan, menurut narsum, adalah bahwa seorang public speaker harus mempersiapkan diri dengan matang sebelum tampil berbicara. Idealnya peserta harus menguasai materi yang akan disampaikan. Secara teknis, pembicara harus membuat konsep materi yang akan disampaikan. Dengan persiapan seperti ini, pembicara dapat terhindar dari kendala kognitif dalam mengingat materi. Jika menggunakan slide, pembicara harus mempersiapkan gambaran besar materi dengan design presentasi yang menarik audiens. Hindari copy paste.

Sebagai pembicara, harus memiliki integritas; upayakan hadir lebih awal di lokasi kegiatan, datang dengan penampilan rapi sangat penting untuk memberikan kesan positif. Tampil dengan ramah dan senyum kepada semua audiens. Tunjukkan sikap percaya diri. Menjadi diri sendiri jauh lebih baik daripada meniru gaya berbicara orang lain. Pembicara harus menikmati penampilannya. 

Kapasitas pembicara tidak sama. Pada MC, public speaker penting didukung dengan data audiensi, seperti nama, gelar, atau jabatan. MC memiliki kewenangan dalam mengatur waktu. Jika pembicara melampaui batas waktu, MC berhak memberikan peringatan tetapi dengan cara dan etika yang dapat dipertanggungjawabkan. Hindari memberikan kesimpulan materi yang disampaikan orang lain

Ada pembicara melakukan pengulangan kata atau kalimat yang sama. Ini dapat mempengaruhi citra pembicara di hadapan audiens. Untuk kasus ini pembicara dapat mempersiapkan diri dengan merekam dirinya sendiri lalu mencatat kata atau kalimat yang sering mengalami pengulangan. Hal paling penting adalah MC harus menguasai acara yang sedang berlangsung dan sampaikan materi dengan 5H & 1H.

Penilaian terhadap proses dan hasi kegiatan merupakan bagian integral dan tidak dapat diabaikan. Hasil penilaian itulah yang dapat dijadikan dasar untuk memperbaiki kegiatan selanjutnya. Dokumentasi kegiatan merupakan salah satu media untuk melakukan evaluasi sekaligus sebagai bukti faktual bahwa seseorang pernah melakukannya.

Lombok Timur, 09 Maret 2022

Menulis Itu Mudah? (9)

  Benarkah menulis itu mudah? Pertanyaan ini pada dasarnya muncul dari dua pernyataan yang bersifat paradoks, berseberangan, atau bertentang...