Cari Blog Ini
Senin, 06 Juni 2022
Menulis Itu Mudah? (9)
Jumat, 03 Juni 2022
Menulis di Blog (8)
"...untuk promosi boleh di share di group WA, tetapi hrs dipertimbangkan apakah mayoritas anggota grup akan tertarik atau tidak ... GUNAKAN KATA-KATA YANG SERING DIGOOGLING ORANG PADA JUDUL POSTINGAN BLOG akan membuat pengunjung banyak datang."
Rabu, 01 Juni 2022
Mengatasi Writer's Block (BM PGRI 25-26 pertemuan 7)
Writer's block merupakan sebuah kondisi dimana seorang penulis kehilangan kemampuan menulis atau tidak menemukan gagasan baru untuk menuangkan idenya. Writer's block dapat juga diartikan sebagai kebuntuan ide, kehilangan gagasan, atau kesulitan menentukan sebuah topik yang akan dijadikan landasan dalam tulisannya.
Bisa jadi seseorang sudah menemukan ide dasar tetapi terkendala ketika ide itu akan dikembangkan menjadi sebuah tulisan yang komprehensif. Pada titik ini, seorang penulis mengalami kesulitan mengkonsentrasikan pikirannya, kaburnya inspirasi menulis, atau tersendatnya gagasan-gagasan pendukung untuk melengkapi tulisan. Ini merupakan indikator writer's block. Akibatnya, seseorang menulis lebih lambat.
Pemicu writer's block pada dasarnya disebabkan oleh dua hal. Pertama, seseorang sedang berada dalam perasaan stres, mengalami depresi, atau didera frustrasi karena berhadapan dengan persoalan tertentu. Secara psikologis, dalam hal ini, seseorang dihadapkan pada satua atau lebih permasalahan hidup yang harus dipecahkan pada saat yang bersamaan.
Ke dua, writer's block juga dapat disebabkan oleh tulisan "an sich", seperti mencoba topik, metode, atau genre tulisan baru. Hal yang baru itu terlihat menarik tetapi referensi yang dimiliki penulis sangat kurang atau pengetahuannya belum cukup mendukung untuk mengulas topik tersebut. Penyebab lainnya bisa jadi penulis memiliki pikiran yang terlampau perfeksionis, tulisannya harus terlihat sempurna.
Jika stress karena sesorang berhadapan dengan permasalahan hidup di luar kegiatan menulis writer's block itu bisa berlangsung lama dan berhari-hari, bahkan bisa mencapai mingguan, sampai permasalahan itu selesai. Akan tetapi, jika penyebabnya karena mendapatkan tantangan topik atau metode baru hal itu tidak akan berlangsung lama.
Untuk mengatasi penyebab ke dua, seseorang dapat mencari referensi sesuai dengan topik tulisannya. Dengan kemajuan teknologi informasi saat itu, kendala referensi itu dapat dianulir dengan mesin telusur atau googling. Writer's block jenis ini dapat diatasi dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Writer's block dapat menerpa setiap orang, penulis pemula atau penulis profesional. Bagaimana mengatasinya? Dalam kondisi psikologis yang tidak menentu atau stress, seseorang yang memang senang menulis, dapat menumpahkan permasalahan itu dalam bentuk tulisan.
Saya ingat ketika saya masih remaja, ketika saya menuliskan cerita harian dalam buku diary. Berbagai pengalaman harian biasanya dituliskan sedemikian rupa. Hal-hal menyedihkan, pengalaman lucu, atau menyenagkan tertuang dalam buku diary. Jika catatan harian itu tidak menyenangkan, saya menjadi sedikit lega setalh dituangkan dalam diary.
Dengan mengeksprseikan pikiran, perasaan, kecamuk psikologis dalam tulisan, seseorang bisa jadi akan merasa lebih rileks dan nyaman. Hal ini menunjukkan bahwa menulis dapat dijadikan media healthy mind (menyehatkan pikiran).
Saat ini setiap orang dihadapkan dengan kemajuan teknologi informasi, Menulis pengalaman sehari-hari dalam buku diary mungkin sudah jarang dilakukan. Mereka yang akrab dengan flatform media tulis berbasis digital dapat menuangkan pengalaman sehari-hari melalui blog, websites, atau melalui jariangan media sosial. Tulisan itu tentu saja harus disajikan dengan cara yang elegan, menarik, dan manfaatnya dapat dipetik oleh pembacanya.
Satu hal yang patut dijadikan catatan. Sebelum menulis sebaiknya didahului dengan membuat kerangka tulisan atau paling tidak point-point yang akan dikembangkan menjadi tulisan lengkap. Dengan karangka atau point-point yang sudah dirumuskan, seseorang akan dapat menyusun tulisan secara terarah, terstruktur, dan tidak kehilangan pijakan.
Lombok Timur, 01-06-2022
Senin, 23 Mei 2022
Menulis dan Menerbitkan Buku (3)
Bagaimana menemukan ide?
Apa motivasi menulis?
- Paparan narasumber Rita Wati, S.Kom (Pelatihan Belajar Menulis PGRI Gel. 25-26)
- Manfaat Menulis (kemenkeu.go.id)
Sabtu, 21 Mei 2022
Bukit Pemedengan
Saat ini kejayaan bawang putih itu telah menjadi sebuah legenda. Para petani bawang putih hanya dapat menceritakan masa lalu itu dengan frase “pernah jaya” kepada anak cucu mereka.
Namun demikian, kemerosotan nama besar Sembalun tidak membuat daerah ini menjadi nama yang hilang. Sembalun kini menjadi salah satu destinasi wisata yang sangat kaya dengan pemandangan alam yang menawan. Hari ini saya berkesempatan berkunjung ke salah satu obyek wisata di Sembalun yang terletak di Desa Sajang. Daerah wisata itu dikenal dengan nama Bukit Pemedengan.
Kini bukit yang berada pada titik sekitar 1000 di atas permukaan laut itu menjadi salah satu obyek wisata yang cukup populer. Untuk mencapai tempat itu pengunjung harus melintasi jalan yang membelah kebun warga. Pengunjung seperti melintas hutan belantara. Menuju Bukit Pemedengan pengunjung dapat menggunakan mobil. Hanya saja pengemudi harus ekstra hati-hati karena jalur untuk masuk ke area itu melalui jalan tanah dan cenderung berbatu. Pada beberapa tanjakan pendek terlihat lubang memanjang akibat tergerus air saat hujan.
Pemedengan berasal dari kata dalam bahasa setempat yaitu, “pedeng” yang berarti kering. Pemedengan berarti tempat pengeringan atau tempat berjemur. Suhu Sembalun yang dingin sepanjang siang membuat warga mencari tempat berjemur. Rupanya bukit itu menerima hamparan matahari secara sempurna sehingga masyarakat setempat memanfaatkannya sebagai tempat berjemur untuk menganulir hawa dingin yang menusuk tulang pada siang hari.
Berada di Bukit Pemedengan, pengunjung dapat menikmati sun rice di ufuk timur dan sunset di ufuk barat. Saya tidak dapat merekam suasana sunset atau sunrice karena berkunjung pada siang hari. Di bawah bukit pengunjung dimanjakan dengan pemandangan yang sangat menawan. Dari ketinggian bukit pengunjung dapat menyaksikan hamparan hutan dan serakan pemukiman warga di bawah bukit. Di kejauhan tampak barisan bukit lain yang membentang melengkapi keindahan alam Sembalun. Kabut siang itu mengaburkan membatasi tampilan alam sehingga tidak dapat dinikmati secara maksimal.
Di tempat itu pengunjung difasilitasi dengan sebuah rumah panggung. Dari bangunan itu pengunjung dapat menikmati keindahan alam di bawah bukit atau barisan bukit lain di daerah Sembalun. Pengelola juga menyediakan spot yang memungkinkan pengunjung untuk mengambil gambar dengan background pemandangan yang menawan.
Memasuki area ini pengunjung hanya membayar 7K. Selain menawarkan keindahan alam Untuk berselfi juga menawarkan Camp Area bagi pisatawan yang ingin melakukan aktifitas bermalam dengan lokasi yang cukup luas. Pengelola menyediakan tenda yang tentu saja berbayar atau pengunjung dapat membawa tenda sendiri.
Tidak saja Bukit Pemedengan, Sembalun juga menyediakan temoat wisata yang cukup banyak dengan kindahan yang masih perawan. Bahkan sepanjang jalan menuju Kota Selong (Ibukota Lombok Timur) pesona alam Sembalun membuat mata enggan berkedip. Ada hamparan sawah yang landai dengan tanaman strowberry, bawang putih, sayuran, dan tanaman lainnya. Belum lagi kenampakan alam berupa bukit cadas yang tampak bagai sejumlah punggung kerbau raksasa yang tengah mendengkur kekenyangan.
Lombok Timur, 21 Mei 2022
Jumat, 20 Mei 2022
Menulis sebagai Passion (2)
Kendala dan Solusi
Alasan Menulis
Rabu, 18 Mei 2022
Ide Menulis bagi Guru (1)
"Apa yang sulit dari menulis? Hal yang sulit dari menulis adalah memulai. Menulislah dulu maka ide akan datang kepada bapak dan ibu. Saya memulainya dengan menulis setiap hari di blog."
Penggalan pernyataan di atas dilontarkan nara sumber, Wijaya Kusumah, ketika mengawali kegiatan belajar menulis pada pertemuan perdana melalui whatsapp. Untuk mulai menulis disarankan mulai dari kisah nyata atau cerita khayalan. Kisah nyata itu dapat dimulai dengan pengalaman sehari-hari. Jika mampu menyusun cerita fantasi, menulis bisa mulai dari sini.
Jika tulisan bersumber dari kisah nyata, seseorang bisa mengambil dokumen gambar atau video dari sebuah peristiwa atau pengalaman tertentu. Berdasarkan gambar itu, ide yang akan menjadi dasar tulisan dapat dikembangkan.
Di era digital saat ini, banyak media berbasis online yang dapat digunakan sebagai ruang untuk menulis. Media itu antara lain blog atau webistes pribadi. Atau bisa juga pada blog yang dikelola oleh seseorang atau sekelompok orang, seperti kompasiana.
Menulis di blog seperti kompasiana memiliki nilai plus. Tulisan dapat dibaca oleh ribuan orang dan ini akan menjadi sesuatu yang membanggakan. Di dalam kompasiana berkumpul penulis dengan berbagai latar belakang profesi, status sosial, displin ilmu yang beragam, penulis amatiran sampai penulis profesional. Kompasiana dapat dijadikan referensi bagi penulis pemula dengan mempelajari karakter tulisan yang sangat kaya di dalamnya.
Pada kompasiana setiap member juga berkesempatan untuk mendapatkan keuntungan finasial dari pengelola jika tulisannya memenuhi syarat-syarat dan ponit tertentu. Bahkan anggota baru juga dapat memeiliki kesempatan itu dengan mengikuti lomba menulis yang diselenggarakan secara rutin.
Sebagai pemula, kegiatan menulis dapat dimulai dengan membuat konten-konten positif berupa teks, foto, atau video dan diunggah ke meda sosial.
Media yang paling tepat digunakan untuk menulis adalah blog. Blog adalah website berupa media online yang berisi konten dalam bentuk artikel, video, dan foto yang dikelola oleh seorang blogger atau beberapa penulis sekaligus.(1)
Blog merupakan flatform yang dapat dijadikan alat rekam yang ajaib. Di dalam blog sesorang bisa memasukkan foto, video dan slide presentasi dengan kapasitas file unlimited. Blog adalah buku digital yang membuat kita berlatih menulis dan menemukan ide untuk menulis. Seseorang dapat menjadi penulis di blog dan sekaligus sebagai adminnya. Sebagai admin, penulis tidak perlu menunggu persetujuan dari orang lain untuk menayangkan tulisannya.
Menulis dalam blog tidak harus menggunakan komputer atau laptop. Blog juga dapat diakses dengan smartphone. Menulis memerlukan kemauan, tekad dan komitmen. Menulis pada setiap kesempatan merupakan kata kunci yang dapat dijadikan landasan.
Menulis dapat dilakukan kapan saja dengan smartphone. Menulis tidak harus dimulai dari ide. Kegiatan ini dapat dimulai dengan menuangkan apa yang sedang dipikirkan. Ide akan datang sendiri. Tuliskan apa yang dilihat, dialami, atau dirasakan.
Hal paling penting dalam menulis adalah banyak membaca tulisan orang lain. Hal penting lainnya adalah memperbanyak latihan menulis. Makin banyak membaca dan makin banyak menulis akan sangat memungkinkan keterampilan menuangkan ide secara tertulis makin terasah.
Lombok Timur, 18 Mei 2022
Referensi
1. Paparan Wijaya Kusumah
Kamis, 12 Mei 2022
Belajar Hidroponik
Istilah hidroponik pertama kali saya kenal di tahun 2000-an. Saat itu saya mengajar di kelas 6 SD. Dalam pelajaran Bahasa Indonesia terdapat sebuah bacaan pendek tentang hidroponik. Judul bacaan singkat itu “Bertanam tanpa Tanah”.
Beberapa tahun terakhir saya mulai mencari tahu lebih detail tentang teknik bertanam tanpa tanah itu melalui mesin telusur google dan youtube. Dua tahun yang lalu saya mencoba berhidroponik di pekarangan rumah saya yang sempit. Dengan sedikit petunjuk hasil petualangan dunia maya, saya mencoba untuk mengenalnya sedekat mungkin.
Caranya dengan membeli sejumlah perkakas pendukung untuk menanamnya. Pendeknya saya tidak mungkin mengenalnya lebih dekat tanpa menanamnya. Saya mulai membeli bor listrik dengan mata bor hale saw, mesin gerinda, gergaji besi, palu, sampai hotgun, TDS, PH meter, dan peralatan lainnya. Kebutuhan berhidroponik saya lengkapi dengan 5 batang paralon 3 in plus dop, keni 3/4, lem tembak, lem pvc, dll. 5 batang pipa itu menghasilkan sekitar 80-an lubang. Bahan instalasi dienapkan dengan netpot dari gelas bekas minuman ringan hasil mulung.
Setelah dirasa cukup, saya melakukan pengukuran, pemotongan, pengeboran, dan dan perakitan pipa. Instalasinya saya pasang di tembok halaman. Dengan keni 3/4 sebagai penghubung antar pipa, saya menyusunnya secara vertikal. Saat uji coba aliran air nutrisi bagian tengah paralon melengkung ke bawah menahan beban air yang menggenang. Usut punya usut ternyata pemasangan keni penghubung pada dop paralon terlalu tinggi sehingga air tidak dapat mengalir maksimal. Air dalam tandon juga keburu habis sebelum proses sirkulasi putaran pertama berakhir.
Melihat kondisi itu saya mengganti keni dengan ukuran 2 in. Saya beli lagi dan biaya bertambah. Untung ada sebatang paralon 2 in tak terpakai di gudang Bapak. Kali ini aliran air cukup lancar.
Persoalan belum selesai sampai di sini. Saya mengalami kendala saat semai. Semai pertama dan kedua menggunakan metan arang sekam. Tidak saja pertumbuhan terlambat terkena simat tetapi sepertinya kemampuan arang sekam menyimpan air sangat rendah. Akibatnya semaian cenderung kering. Maka tumbuhlah semaian kutilang (kurus tinggi langsing. Semaian ke tiga saya menggunakan rockwool. Semaian yang terdiri dari sawi pagoda dan caisim berhasil.
Keberhasilan semai salah satu kata kunci kata para pegiat senior. Anggapan ini benar. Akan tetapi kebutuhan tanaman terhadap nutrisi dan simat sebagai bahan dasar fotosintesis juga tidak dapat diabaikan.
Ini terjadi pada tanaman saya. Pertumbuhannya lamban. 7 HST (seminggu pertama) masih ngumpet dalam netpot. Dengan modal kuota saya googling. Saya mendapati diri saya dalam kesalahan. Tanaman pada pipa bawah kurang paparan simat. Penyebabnya terhalang bangunan rumah saya sendiri. Tembok halaman tempat pemasangan yang menghadap ke arah timur hanya diterpa simat 4-5 jam. salah satu instalasi pipa hanya 2-3 jam. Nutrisipun kurang terkontrol sehingga hasilnya tidak maksimal. Tetapi hasil maksimal itu masih bisa di sayur.
Hidroponik merupakan teknik bertanam pada lahan sempit dan sangat sesuai untuk lahan kurang air. Untuk skala rumah tangga hidroponik dapat menjadi salah satu cara membangun ketahanan pangan. Hanya saja membutuhkan biaya instalasi media tanam yang cukup besar. Beberapa pegiat hidroponik meminimalisir biaya dengan menggunakan barang-barang bekas, seperti botol bekas, jerigen, atau wadah lain yang tidak terpakai.
Ada beberapa teknik bertanam hidroponik yang biasa digunakan. Saya mencoba menggunakan sistem irigasi dengan metode DFT atau Deep Flow Technique. DFT merupakan salah satu sistem tanam dalam hidroponik yang menggunakan genangan pada instalasi. Dengan pompa air sebagai penggerak, air mengalami gerakan sirkulasi pada pipa tanam. Pada sistem ini netpot dilengkapi dengan sumbu untuk menyerap air yang mengalir pada akar tanaman. Hal ini akan menjaga media tanaman tetap basah.
Bentuk lain sistem irigasi adalah NFT; suatu metode hidroponik dengan akar tanaman tumbuh pada lapisan nutrisi yang dangkal dan tersirkulasi sehingga tanaman dapat memperoleh cukup air, nutrisi, dan oksigen.
Kedua sistem irigasi hidroponik di atas hampir sama. Perbedaannya pada jumlah sirkulasi air pada media tanam. Pada DFT air cenderung menggenang sedangkan pada NFT hanya dialiri air dengan lapisan tipis. Perbedaan lainnya terletak pada waktu yang dibutuhkan untuk sirkulasi. Pada DFT alirannya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan karena masih ada genang sehingga memungkikan tanaman tetap segar. Sedangkan pada NFT sirkulasi air harus tetap mengalir selama 24 jam untuk menghindari tanaman mengalami kekeringan pada akar yang dapat menyebabkan layu bahkan kematian.
Selain dua teknik di atas ada beberapa alternatif bertanam secara hidroponik yang berkembang, seperti rakit apung atau wick system, aeroponik, vertikultur, dan lain-lain.
istilah-istilah hidroponik
HST = hari setelah tanam
HSS = hari setelah semai
simat = sinar matahari
metan = media tanam
PH meter = alat unut mengukur asam-basa larutan
TDS meter = Alat mengukur kepekatan nutrisi hidroponik
Rabu, 13 April 2022
Motor Astrea Grand Lawas dan Kelembutan Pertamax
Inovasi moda transportasi roda dua bergerak trengginas. Hasil inovasi itu memenuhi jalan raya di mana-mana. Kendaraan tunggang keluaran terbaru membabat setiap kesadaran usang tentang performansi body dan akselerasi mesin.
Maraq balang lepas oleq tumben (pepatah sasak). Artinya, bagai belalang lepas dari tabung. Begitulah pengibaratan yang tepat untuk perkembangan produksi sepeda motor dewasa ini.
Produk alat angkut itu menyeruak dari rahim pabrik menuju dealer lalu penuh sesak memenuhi jalan raya sampai jalanan kampung dengan penampilan yang menggiurkan. Dua perusahaan terkenal, Honda dan Yamaha, bersaing melakukan inovasi yang memberikan pengalaman berkendara yang makin nyaman.
Dikutip dari dari CNNIndonesia, penjualan sepeda motor di Indonesia sepanjang 2021 berhasil menembus angka 5 juta unit. Berdasarkan data dari GridOto, Honda menjadi merek penjualan terbanyak sepanjang 2021 dengan pencapaian 3.928.788 unit.
Urutan kedua ditempati Yamaha dengan capaian angka penjualan 1.063.866 unit. Secara berurutan posisi tiga, empat, dan lima ditempati oleh Kawasaki (43.540 unit), Suzuki (18.380 unit) dan TVS (2.942 unit).
Motor-motor baru terus berjejal di jalanan. Saya tetap bergeming dengan Motor Astrea Grand keluaran 1997 sejak tahun 2004. Saya tetap bertahan dengan keusangannya.
Faktor utama sejauh ini soal anggaran yang agak sulit untuk membeli kendaraan baru sesuai selera jaman. Faktor lainnya karena jangkauan berkendara paling jauh yang saya tempuh hanya berjarak 2-3 km.
Sesekali saja saya harus duduk di atas jok sampai sejauh 45-50 km. Itupun ketika ada keperluan penting dan harus keluar melintas batas kabupaten di pulau Lombok. Artinya saya tidak terlalu memerlukan kelincahan mesin motor untuk berkendara.
Dengannya saya juga merasa nyaman memarkirnya walaupun pada titik yang dianggap rawan kehilangan kendaraan. Mengapa? Kecil kemungkinan akan menjadi sasaran para spesialis pencuri kendaraan roda dua. Mereka harus berfikir dua kali atau lebih untuk mengambilnya karena nilai jualnya tidak akan mencapai satu juta. Sangat tidak sebanding dengan resiko jika ketangkap warga.
Dalam keusangan itu saya telah dibawa ke mana-mana, menuju tempat tugas, menengok mertua, membawa almarhum ibu ke dokter untuk menjalani pemeriksaan rutin.
Dalam keusangan itu pula saya berusaha menjaga kesehatan mesinnya dengan pertamax sebagai bahan bakar.
Sejak SPBU Pertamina menyediakan pertamax, saya termasuk aktif menjadi konsumen BBM ini. Saya bukanlah orang yang mengerti tentang mesin walaupun saya menjadi pengguna sepeda motor sejak duduk di bangku SMA.
Akan tetapi, saya memiliki pengalaman dimana putaran mesin terasa lebih lembut dan bersahabat dengan BBM pertamax. Selama menggunakan BBM itu motor jadul saya jarang diservis kecuali pada bagian yang tidak berhubungan dengan mesin, seperti, rem, lampu, atau permasalahan di seputar roda.
Saya ingat pertama kali membeli pertamax di SPBU terdekat. Petugasnya SPBU sempat bernada menolak mengisi tangki motor saya dengan pertamax ketika melihat motor jadul saya. Dia agak tersipu ketika saya merespon dengan pertanyaan "dijual atau tidak?"
Sayangnya harga bahan bakar pertamax naik sejak 1 April 2022. Akan tetapi, kenaikan itu bukan berarti membuat saya harus pindah ke bahan bakar lain. Saya tetap bertahan menggunakan pertamax. Bukan karena gengsi tetapi kinerja mesin memang lebih maksimal ketika menggunakan pertamax.
Lombok Timur, 03 April 2022
catatan
Tumben dalam masyarakat Sasak adalah semacam tabung terbuat dari bambu tempat menyimpan sesuatu.
Ekowisata Bale Mangrove Poton Bako; Destinasi wisata Berbasis Lingkungan
Rabu siang itu, 16 Maret 2022, setelah mengikuti kegiatan rapat di SDN 4 Jerowaru, saya dan sejumlah kepala sekolah berkunjung ke sebuah lokasi wisata yang tidak jauh dari lokasi rapat.
Angin laut bergerak ringan menerpa dedaunan dan menggoyang ranting kecil. Geraknya menyertakan hawa gerah yang melampaui batas toleransi. Matahari menjerang bumi seakan hendak mendidihkan genangan air laut. Cuaca cerah dalam kuasa hawa panas itu seolah hendak memeras habis keringat setiap pengunjung kawasan ekowisata Poton Bako.
Poton Bako merupakan sebuah perkampungan di pesisir pantai selatan Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Perkampungan nelayan itu tepatnya berada di ceruk lautan yang dikenal dengan nama Teluk Jukung. Sebuah teluk yang terletak wilayah Kecamatan Jerowaro di Kabupaten Lombok Timur. Jika Tuan dan Nyonya berkenan berkunjung dapat mengikuti petunjuk google map ini.
Ketika memasuki hutan dalam kawasan ekowisata Poton Bako pemandangan awal pengunjung akan tertumpu pada sebuah bangunan seperti panggung yang bertuliskan EKOWISATA BALE MANGROVE. Bale dalam bahasa Sasak berarti rumah. Nama itu sebagai sebuah pesan bahwa kawasan itu seharusnya dianggap sebagai sebuah rumah yang memerlukan perawatan, pemeliharaan, dan pengembangan.
Di dalam hutan mangrove, kondisi udara sangat berbeda. Rimbun pohon mangrove menciptakan kesejukan hampir sempurna. Berada di dalam hutan mangrove pengunjung merasakan keteduhan. Terobos cahaya matahari di sela rimbun mangrove seperti berada di sebuah bangunan rumah besar dengan atap berlubang di sana sini.
Kawasan ekowisata Poton Bako merupakan salah satu destinasi wisata baru di Lombok Timur. Tempat ini dijuluki Bale Mangrove Poton Bako. Dikutip dari Lombok News, kawasan ini dibuka sebagai destinasi wisata yang digagas oleh anak-anak muda setempat. Gagasan itu yang dipicu oleh kegelisahan mereka akibat makin berkurangnya lingkungan hijau di kawasan pantai di banyak tempat termasuk di desa setempat.
Dalam Tempo.co dilaporkan, kawasan yang memiliki luas sekitar dua hektar itu memiliki memiliki dua jenis spesies mangrove yakni Rhizophora dan Sonneratia Alba. Di antara tumbuhan itu terdapat mangrove yang sudah mencapai ratusan tahun sehingga dikategorikan sebagai pohon purba.
Berdasarkan informasi dari kompas.com, di Lombok bagian utara dalam wilayah kabupaten yang sama, terdapat juga pohon purba lain. Pohon yang terletak di Kecamatan Peringgabaya ini dikenal masyarakat sebagai pohon lian. Tanaman yang dalam istilah latin disebut ficus albipila memiliki akar yang menghunjam ke dalam bumi hingga mencapai sekitar 170 m dengan ketinggian 40-50 meter.
Dalam hutan Ekowisata Bale Mangrove dengan luas sekitar 2 hektar tersebut, pengunjung difasilitasi dengan jembatan yang dibangun khusus agar setiap orang yang masuk leluasa melihat-lihat pemandangan. Jembatan sepanjang kurang lebih 200 m itu memungkinkan pengunjung menikmati belantara mangrove tanpa resiko terbenam dalam lumpur. Saat ini, fasilitas jembatan itu tidak cukup untuk melihat semua area belantara. Beberapa titik di kiri kanan jembatan dibuat spot khusus bagi pengunjung yang berniat foto-foto.
Saya sendiri baru kali ini melihat kumpulan bakau. Akar-akar mangrove itu sebagian bermunculan mirip geliat ular yang tengah menari dalam jumlah yang tak terhitung. Sebagian lagi menancap ke dalam bumi merengkuh lumpur.
Ekowisata Poton Bako tidak saja berorientasi wisata belaka tetapi juga sebagai sarana edukasi kepada masyarakat dalam rangka peningkatan kesadaran pentingnya pelestarian lingkungan, dalam hal ini hutan bakau. Bahkan bulan Februari 2022 yang lalu di tempat ini telah diselenggarakan festival bale mangrove yang melibatkan siswa sekolah. di sini.
Ide bahwa pelestarian lingkungan tidak saja dalam gagasan semata. Pemuda, pemerhati lingkungan, anak-anak sekolah, dan banyak pihak telah melibatkan diri dalam kegiatan tersebut.
Lombok Timur, 19 Maret 2022
Pornografi; Tuntaskah Diblokir?
Kamis, 31 Maret 2022
Penilaian Pembelajaran; Refleksi hasil rapat K3S
Rapat Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S)
Kecamatan Terara, Kamis, 31 Maret 2022, mencakup bahasan yang terdiri dari
Sosialisasi Penilaian Akhir Tahun dan Ujian Sekolah pada kelas 6, pendidikan
inklusi, dan pelaksanaan KOSN, KSN, dan FLSN.
Suasana rapat cukup alot dan memperlihatkan suasana yang demokratis. Hal itu muncul terutama ketika diskusi tentang pelaksanaan PAT dan US untuk kelas 6. Titik masalah diskusi itu terkait dengan penyusunan soal atau alat evaluasi dalam hal ini penyusun soal.
Secara umum pendapat peserta rapat terbelah ke dalam 4 kelompok, yaitu, 1) Penyusunan soal disusun di tingkat kecamatan dengan melibatkan guru tertentu yang memiliki kapabilitas dan kompetensi yang dapat diandalkan. 2) Penyusunan soal dilakukan di tingkat gugus dengan pola yang sama dengan tingkat kecamatan, dan 3) penyusunan soal dilaksanakan pada tingkat sekolah dengan penyusunan atau pembuatan soal dilakukan oleh guru di sekolah masing-masing, 4) kelompok terakhir mengambil sikap diam.
Dua kelompok pertama (penyusunan soal di tingkat gugus dan kecamatan) memiliki argument yang dapat dianggap sama. Alat evaluasi sebagai alat ukur pembelajaran harus disusun oleh guru-guru tertentu yang memiliki kemampuan untuk itu. Alasan kelompok ini didasari oleh asumsi bahwa tidak semua guru mampu menyusun soal evaluasi secara tepat dan dapat dipertanggungjawabkan. Sejauh ini, sebagian besar guru diasumsikan (mungkin juga dipastikan) belum memiliki kemampuan membuat alat evaluasi (soal penilaian) untuk digunakan sebagai alat ukur dalam Penilaian Akhir Semester dan atau penilaian pada Ujian Sekolah.
Alasan lainnya, sebagai upaya efisiensi biaya penilaian pada tahap penggandaan. Jika soal disusun dan digandakan secara kolektif pada tingkat gugus atau kecamatan, biaya penggandaan akan lebih rendah karena volume penggandaan akan lebih banyak sehingga membuka peluang harga yang ditawarkan pihak percetakan lebih murah. Berbeda dengan penggandaan dokumen dalam jumlah yang sedikit, standar harga yang diberikan biasanya menyesuaikan dengan harga eceran.
Satu kelompok lainnya berpendapat bahwa soal
sebaiknya disusun pada tingkat sekolah. Hal ini dasarkan pada asumsi bahwa guru
merupakan komponen yang paling tahu tentang materi atau kompetensi yang sudah
diajarkan. Guru pada saat yang sama memiliki tanggung jawab melaksanakan
pembelajaran dan evaluasi atau penilaian pembelajaran itu bagian integral dari
proses pembelajaran.
Gagasan ke dua ini cukup logis. Pembelajaran
merupakan serangkaian proses yang didesign guru dimulai dari perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi, dan tindak lanjut. Ke empat tahapan itu tidak dapat dipisahkan. Ketika seorang guru membuat perencanaan pembelajaran, idealnya guru yang
bersangkutanlah yang paling memahami esensi dan alur perencanaan yang dibuatnya.
Jika demikian halnya, guru tersebutlah yang paling memahami bagaimana
perencanaan itu diwujudkan dalam proses pembelajaran. Muaranya, tentu pada evaluasi
pembelajaran. Bagaimana bentuk evaluasi dan apa saja yang perlu dievaluasi tentu berdasarkan proses pembelajaran yang telah dilakukan oleh seorang guru di kelasnya.
Saya tidak berniat berpihak kepada salah satu dari pendapat di atas. Ke duanya memiliki basis argumen yang tentunya didasarkan pada pengalaman dan sudut pandang masing-masing.
Hanya saja, satu hal yang penting menjadi catatan adalah bahwa selama ini pola penilaian cenderung menyeragamkan mutu sekolah. Akibatnya, penyusunan alat evaluasi pada penilaian semester dan penilaian ujian akhir sekolah cenderung bersifat sentralistik dan menafikan heterogenitas siswa yang ada pada masing-masing sekolah. Ini berarti bahwa alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan siswa menggunakan satu parameter.
Menulis Itu Mudah? (9)
Benarkah menulis itu mudah? Pertanyaan ini pada dasarnya muncul dari dua pernyataan yang bersifat paradoks, berseberangan, atau bertentang...
-
Menulis merupakan kegiatan menuangkan atau menyampaikan ide atau gagasan secara tertulis. Sebagai kegiatan menyampaikan ide maka menulis mem...
-
Berbicara adalah bagian utama dari proses komunikasi. Berbicara merupakan kegiatan menyampaikan informasi kepada orang lain secara lisan. Se...