Cari Blog Ini

Senin, 06 Juni 2022

Menulis Itu Mudah? (9)

 


Benarkah menulis itu mudah? Pertanyaan ini pada dasarnya muncul dari dua pernyataan yang bersifat paradoks, berseberangan, atau bertentangan. Pernyataan pertama adalah "Menulis itu Mudah". Pernyataan ini merupakan sebuah statemen dari kelompok yang memiliki hobi dan kemampuan menulis. Maka wajar saja menulis dipersepsikan sebagai aktivitas yang tidak sulit. 

Pada saat yang sama, muncul pula pernyataan ke dua yang memandang bahwa "Menulis itu Sulit". Pernnyataan ini jelas lahir dari seseorang atau sekelompok orang yang tidak memiliki kebiasaan dan keterampilan menulis. Menulis dipandang sebagai sesuatu yang membutuhkan keterampilan tertentu. Kelompok ini memandang menulis sebagai keterampilan yang muncul begitu saja.

Artinya, menulis itu mudah dan menulis itu sulit memiliki kebenaran subyektif, relatif, sangat tergantung pada prasyaratnya. Pernyataan bahwa "menulis itu mudah" akan ditopang oleh syarat-syarat tertentu. 

Pertama, Bisa membaca. Semua orang yang pernah mengenyam bangku sekolah bisa membaca walapun beberapa kasus ada orang yang tidak pernah bersekolah dapat membaca dengan belajar secara non-formal atau belajar sendiri. Oleh karena itu, semua orang dapat disebut memuliki kemampuan membaca ketika sistem kognisinya bisa menerjemahkan susunan lambang atau huruf yang tertuang di atas kertas, pada beranda facebook, pesan yang berseliweran di whatsapp, dan sebagainya. Pada titik ini dapat disepakati bahwa membaca merupakan kemampuan atau membaca sebagai kemampuan.

Membaca sebagai kemampuan merupakan gagasan yang dapat disematkan kepada setiap orang yang bisa membaca. Akan tetapi, ada hal yang lebih penting dari sekadar membaca sebagai kemampuan, yaitu, membaca sebagai kebiasaan atau membaca sebagai budaya.

Untuk membentuk kegiatan membaca sebagai kebiasaan atau budaya diperlukan konsistensi, dibutuhkan komitmen. Membaca, dalam hal ini, tidak harus lama, cukup 10 sampai 15 menit tetapi rutin. Jika dilakukan setiap hari, seseorang akan mendapati diri pada kategori membaca sebagai kebiasaan. Hal yang penting dalam membaca adalah proses perenungan terhadap terhadap bacaan atau tulisan untuk memperoleh pemahaman.

Penting untuk diingat saat membaca adalah membuat catatan tentang isi tulisan. Catatan itu tentu tidak sekadar memindahkan isi tulisan ke dalam tulisan lain. Hasil catatan itu berisi hal-hal penting yang disesuaikan dengan versi pembaca. Artinya, catatan itu ditulis dalam rangkaian kalimat yang berbeda tetapi tidak mengubah makna naskah tulisan yang dibaca. Jika berniat membuat tulisan, kumpulan catatan kecil itu dapat ditata kembali dalam rangkaian kata dan kalimat yang terstruktur dengan baik sehingga menjadi sebuah tulisan yang berbentuk resensi buku.

Ke dua, Praktek menulis. Melatih keterampilan itu sama dengan melatih keterampilan lainnya. Seorang pebola, misalnya, butuh waktu lama untuk latihan dan mengikuti komptetisi untuk sampai pada predikat profesional. Hal yang sama berlaku dalam dunia kepenulisan. Seseorang akan mendapatkan keterampilan menulis hanya dengan melakukan praktek menulis. 

Praktek itu tentu tidak dapat dilakukan satu dua hari. Praktek menulis harus menjadi sebuah kebiasaan. Menulis memang didominasi oleh kerja otak dan daya imaginasi tetapi kerja intelektual dan emosional itu harus diwujudkan dengan melatih jemari untuk menuangkan hasil kerja itu dalam bentuk tulisan.

Salah satu hambatan mental yang sering menghantui seorang penulis pemula munculnya pikiran bahwa tulisannya tidak bagus, tidak menarik, yang berujung akan menjadi kritikan pembaca. Hambatan mental itu dapat dianulir dengan segera mulai menulis. 

Dalam menulis itu ada momentum dimana seseorang dihadapkan pada sesuatu yang menarik. Ketertarikan pada momentum itu akan membuat seseorang ingin mengabarkan kepada orang lain. Di sinilah seseorang mulai membuat catatan kecil tentang momentum tersebut. Catatan kecil itu kemudian dapat dikembangkan menjadi tulisan lengkap.

Ke tiga, Tahu apa yang ditulis. Banyak hal yang dapat dijadikan tulisan. Topik tulisan tidak harus melambung jauh menembus batas geografis. Seseorang dapat membuat catatan perjalanan dan persitiwa sehari-hari dalam keluarga, saat bercanda dengan anak-anak, ngobrol ringan dangan pasangan, atau ketika bersih-bersih halaman, merupakan momentum yang bisa saja menjadi obyek tulisan yang menarik.

Inilah yang dimaksud denga tahu apa yang ditulis. Untuk menemukan sesuatu yang dapat dijadikan tulisan, seseorang tidak saja dapat melakukan pembacaan tekstual. Dia juga harus mampu membaca konstekstual, membaca fenomena alam, interaksi sosial, peristiwa budaya, dan banyak sisi kehidupan lain yang menarik untuk diceritakan kepada orang lain secara tertulis. Lingkungan memberikan banyak inspirasi yang dapat dinarasikan "di atas kertas".

Ke empat, Nikmati proses menulis. Menulis tidak harus dijadikan beban. Oleh karena itu suasana perasaaan harus santai saat seseorang sedang menulis. Pikiran harus rileks dan tanpa beban. Kondisi ini sangat memungkinkan seseorang untuk menghasilkan sebuah tulisan yang menarik.

Menulis merupakan kerja kreatif, Menulis sebagai kerja kreatif diartikan secara sederhana sebagai suatu bentuk penyampaian ekspresi artistik dengan media bahasa untuk mengungkapkan makna atas sebuah obyek melalui penggunaan imajinasi dan narasi dalam tulisan. (1) Pengertian ini mengandaikan bahwa menulis bukan hanya kerja otak tetapi juga keterampilan imaginer. Itulah sebabnya diperlukan kejernihan hati dan pikiran. Seorang penulis terlatih akan mampu memberikan makna obyektif jika didukung oleh keseimbangan pikiran dan perasaan. Kondisi inilah yang memungkinkan sesorang dapat menikmati proses menulis secara maksimal.

Menikmati proses menulis tidak harus dalam kondisi menyenangkan. Ketika seseorang berada dalam keadaan tidak menyenangkan pun dapat dijadikan sebuah topik tulisan. Misalnya, saat antre lama di pintu masuk bandara memberikan inspirasi untuk sebuah tulisan.

Ke lima, ngemil. Camilan tidak harus dihubungkan dengan hal-hal yang membahayakan tubuh. Oleh karenanya, saat memilih camilan dianjurkan untuk menentukan makanan yang memberikan dampak kesehatan untuk tubuh.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ngemil (camilan) dianggap sebagai upaya untuk melepaskan diri dari beban mental yang mengganggu.  Peran camilan dalam kehidupan baik fungsional maupun emosional, sebagai self reward untuk membahagiakan diri dan psikologi diri, dan  memberikan rasa kenyamanan yang dibutuhkan seseorang ketika sedang melakukan jeda atau menyelesaikan sebuah pekerjaan. (2)

Lima prasyarat di atas jika dijalani dengan sungguh-sungguh akan membuat sesorang mampu menghasilkan tulisan yang menarik. Hal paling penting adalah segera mulai menulis. Jangan ditunda. Proses merupakan aspek utama dan hasil akan datang dengan sendirinya.

Lombok Timur, 06-06-2022


Jumat, 03 Juni 2022

Menulis di Blog (8)


Blog adalah website berupa media online yang berisi konten dalam bentuk artikel, video, dan foto yang dikelola oleh seseorang yang memuat konten berupa opini, pengalaman, dan informasi pengetahuan. Orang yang memiliki dan mengelola blog disebut blogger.

Sebuah blog dapat dikelola oleh seorang atau beberapa blogger sekaligus. Fasilitas blog dapat diakses atau dibuat dengan mendaftarkan diri terlebih dahulu dengan syarat yang telah memiliki email. Email itulah yang digunakan untuk mengakses (mendaftar, membuat, dan masuk ke dalam blog).

Untuk mengetahui sejarah perkembangan blog, salah satu layanan yang disediakan google, seseorang dapat mencari pembahasannya secara online. Ada banyak tulisan yang membahas tentang sejarah, struktur, maupun cara mendesign blog sesuai dengan selera penggunanya. Salah satunya dapat dilihat di sini.

Bagi para blogger pemula, hal pertama yang perlu dilakukan adalah mempersiapkan diri dengan komitmen. Untuk membangun komitmen, seseorang harus menikmati prosesnya dan tidak merasa tertekan. pada titik ini, seorang bloger pemula tentu harus belajar. Caranya dengan berkunjung ke blog blog yang berserakan di internet. 

Dengan kemajuan teknologi digital saat ini, seseorang dapat belajar secara mandiri cara menulis di blog dan mendesign tampilan agar menjadi menarik. Melalui blog juga seseorang dapat belajar berbagai bahasa dengan mengakses blog-blog dari berbagai negara di seluruh dunia.

Menulis pada blog yang sifatnya perorangan, seseorang dapat menulis tanpa terikat aturan tertentu karena yang bersangkutan sekaligus sebagai admin. Sedangkan pada blog yang dikelola oleh sebuah tim, biasanya dilakukan seleksi terhadap sebuah tulisan.

Salah satu blog yang dikelola oleh sebuah tim (lembaga) adalah Kompasiana. Penulis yang tergabung dalam Kompasiana disebut Kompasianer. Kompasiana memiliki aturan main dalam penerbitan sebuah tulisan. Aturan itu antara lain, tulisan bukan hasil plagiasi, tidak mengandung unsur sara, pornografi, atau unsur kekerasan, dan beberapa ketentuan lain yang ditentukan pengelola.

Kompasiana memiliki sistem yang mampu mendeteksi tulisan yang melanggara aturan. Jika seorang kompasianer menayangakan tulisan yang melanggar ketentuan tersebut, tulisan yang bersangkutan akan terblokir secara otomatis. Bahkan jika kompasianer melakukan hal yang sama berulang-ulang, pengelola akan memblokir akun dan dikeluarkan dari keanggotaan.

Blog, sebagai media online, pada dasarnya sama dengan media lainnya yang berfungsi sebagai alat publikasi. Oleh karena itu, penting bagi blogger memilih topik yang menarik pengunjung. Merupakan sebuah kebanggaan bagi seorang blogger ketika blognya banyak mendapatkan pengunjung.

Seorang blogger pemula tentu tidak serta merta mendapatkan banyak pengunjung. Diperlukan proses, kesabaran, kesungguhan, dan terutama komitmen. Menjadi blogger (penulis) sejati harus dimuai dengan keikhlasan, tanpa pamrih. Dengan begitu akan memberikan sentuhan rasa yang berbeda kepada pembaca atau pengunjung. Menulis dengan ikhlas akan melepaskan seseorang dari beban apakah blognya akan dikunjungi atau dibaca orang. Suatu saat akan secara niscaya membuahkan hasil.

Secara teknis untuk mengundang pengunjung seorang blogger dapat menggunakan tips singkat ini.

"...untuk promosi boleh di share di group WA, tetapi hrs dipertimbangkan apakah mayoritas anggota grup akan tertarik atau tidak ... GUNAKAN KATA-KATA YANG SERING DIGOOGLING ORANG PADA JUDUL POSTINGAN BLOG akan membuat pengunjung banyak datang."

Seseorang yang suka menulis tidak jarang memiliki impian agar rekan-rekan dalam komunitasnya juga suka menulis. Itu tantangan berat. Sesorang tidak bisa memaksakan orang lain mengikuti jejaknya, tidak dapat menggiring orang lain menyukai yang tidak mereka sukai. Akan tetapi, mengajak orang lain menulis juga bukan perkara yang tidak mungkin.

Agar dapat mempengaruhi orang lain suka menulis, sesorang dapat menggunakan pendekatan tertentu. Misalnya, jika berhasil mendapatkan "cuan" dari tulisan, sesorang dapat mengajak rekan-rekannya makan-makan gratis dan menjelaskan kepada mereka bahwa itu hasil menulis. Jika misalnya, berhasil membeli sebuah mobil atau sepeda motor, ajak mereka jalan-jalan dan informasikan bahwa mobil atau sepeda motor itu dibeli sebagai hasil menulis.

Blog dapat dijadikan media pembelajaran, khususnya menulis, bagi peserta didik. Dalam konteks ini, guru harus meyakinkan anak-anak bahwa blog memberikan manfaat yang lebih dari sekadar bermain game. 

Memutus mata rantai yang menghubungkan anak-anak dengan game memang tidak mungkin. Namun untuk mendorong anak-anak memanfaatkan blog sebagai media belajar, mereka dapat dibiasakan mengerjakan tugas pada blog dan tentu saja terlebih dahulu dengan membimbing cara mengerjakannya. Selanjutnya berikan nilai terhadap tugas-tugas mereka. Jika diperlukan berikan bonus untuk tugas-tugas terbaik. Kalau siswa tidak mengerjakan tugas tentu tidak perlu diberikan nilai.

Pada akhirnya menulis di blog memang harus mulai dari hal yang paling prinsip pada diri seseorang. Hal prinsip itu adalah membuka cara berfikir yang lebih progresif agar dapat memanafaatkan platform blog dengan tujuan yang positif. Blog sebagai media publikasi tentang ide, gagasan, dan pengalaman berharga sangat baik untuk menunjukkan eksistensi dalam banyak hal.

Lombok Timur, 03-06-2022

Referensi,
1. Drs. Dedi Dwitagama, M.SI (Nara sumber Pelatihan Belajar Menulis PGRI Gel 25-26)
2. Ralyanti (Moderator)

Rabu, 01 Juni 2022

Mengatasi Writer's Block (BM PGRI 25-26 pertemuan 7)



Writer's block merupakan sebuah kondisi dimana seorang penulis kehilangan kemampuan menulis atau tidak menemukan gagasan baru untuk menuangkan idenya. Writer's block dapat juga diartikan sebagai kebuntuan ide, kehilangan gagasan, atau kesulitan menentukan sebuah topik yang akan dijadikan landasan dalam tulisannya. 

Bisa jadi seseorang sudah menemukan ide dasar tetapi terkendala ketika ide itu akan dikembangkan menjadi sebuah tulisan yang komprehensif. Pada titik ini, seorang penulis mengalami kesulitan mengkonsentrasikan pikirannya, kaburnya inspirasi menulis, atau tersendatnya gagasan-gagasan pendukung untuk melengkapi tulisan. Ini merupakan indikator writer's block. Akibatnya, seseorang menulis lebih lambat.

Pemicu writer's block pada dasarnya disebabkan oleh dua hal. Pertama, seseorang sedang berada dalam perasaan stres, mengalami depresi, atau didera frustrasi karena berhadapan dengan persoalan tertentu. Secara psikologis, dalam hal ini, seseorang dihadapkan pada satua atau lebih permasalahan hidup yang harus dipecahkan pada saat yang bersamaan. 

Ke dua, writer's block juga dapat disebabkan oleh tulisan "an sich", seperti mencoba topik, metode, atau genre tulisan baru. Hal yang baru itu terlihat menarik tetapi referensi yang dimiliki penulis sangat kurang atau pengetahuannya belum cukup mendukung untuk mengulas topik tersebut. Penyebab lainnya bisa jadi penulis memiliki pikiran yang terlampau perfeksionis, tulisannya harus terlihat sempurna.

Jika stress karena sesorang berhadapan dengan permasalahan hidup di luar kegiatan menulis writer's block itu bisa berlangsung lama dan berhari-hari, bahkan bisa mencapai mingguan, sampai permasalahan itu selesai. Akan tetapi, jika penyebabnya karena mendapatkan tantangan topik atau metode baru hal itu tidak akan berlangsung lama.

Untuk mengatasi penyebab ke dua, seseorang dapat mencari referensi sesuai dengan topik tulisannya. Dengan kemajuan teknologi informasi saat itu, kendala referensi itu dapat dianulir dengan mesin telusur atau googling. Writer's block jenis ini dapat diatasi dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Writer's block dapat menerpa setiap orang, penulis pemula atau penulis profesional. Bagaimana mengatasinya? Dalam kondisi psikologis yang tidak menentu atau stress, seseorang yang memang senang menulis, dapat menumpahkan permasalahan itu dalam bentuk tulisan. 

Saya ingat ketika saya masih remaja, ketika saya menuliskan cerita harian dalam buku diary. Berbagai pengalaman harian biasanya dituliskan sedemikian rupa. Hal-hal menyedihkan, pengalaman lucu, atau menyenagkan tertuang dalam buku diary. Jika catatan harian itu tidak menyenangkan, saya menjadi sedikit lega setalh dituangkan dalam diary. 

Dengan mengeksprseikan pikiran, perasaan, kecamuk psikologis dalam tulisan, seseorang bisa jadi akan merasa lebih rileks dan nyaman. Hal ini menunjukkan bahwa menulis dapat dijadikan media healthy mind (menyehatkan pikiran).

Saat ini setiap orang dihadapkan dengan kemajuan teknologi informasi, Menulis pengalaman sehari-hari dalam buku diary mungkin sudah jarang dilakukan. Mereka yang akrab dengan flatform media tulis berbasis digital dapat menuangkan pengalaman sehari-hari melalui blog, websites, atau melalui jariangan media sosial. Tulisan itu tentu saja harus disajikan dengan cara yang elegan, menarik, dan manfaatnya dapat dipetik oleh pembacanya.

Satu hal yang patut dijadikan catatan. Sebelum menulis sebaiknya didahului dengan membuat kerangka tulisan atau paling tidak point-point yang akan dikembangkan menjadi tulisan lengkap. Dengan karangka atau point-point yang sudah dirumuskan, seseorang akan dapat menyusun tulisan secara terarah, terstruktur, dan tidak kehilangan pijakan.

Lombok Timur, 01-06-2022

 

Senin, 23 Mei 2022

Menulis dan Menerbitkan Buku (3)


Menulis merupakan kerja otak dan fisik, dalam hal ini tangan. Ketika tangan bekerja sistem kognisi beraksi mengolah data atau informasi untuk diterjemahkan ke dalam rangkaian kata dan kalimat. Ketika menulis, otak bekerja mencari ide dan akan terus bekerja melakukan pengembangan ide yang sudah ditemukan.

Jika sering digunakan maka otak akan terus bekerja menerima dan mengolah banyak informasi baru. Dengan begitu, otak akan selalu aktif sehingga daya ingat juga akan tetap aktif. Otak manusia ibarat  otot yang perlu dilatih setiap saat agar tetap kuat. Menulis sebagai sebuah kerja otak akan membuat daya ingat dan kemampuan berfikir seseorang makin kuat, Ini (konon) dapat membuat seseorang terhindar dari penyakit pikun di usia muda.(1)

Pada penulis pemula atau pada sesorang yang masih pada tahap belajar sejumlah kendala seringkali menjadi penghambat dalam aktivitas menulis, Kendala itu antara lain, sulit menemukan ide, kurangnya penguasaan kosa kata yang bermuara pada kesulitan merangkai kata. 

Hal ini menyebabkan sesorang mengalami kegagapan dalam membuat tulisan--mulai dai mana dan harus menulis apa. Akibatnya seseorang terus menerus menunda waktu untuk mulai menulis. Penyakit lainnya yang sering menghantui pikiran dan perasaan sesorang adalah rasa tidak percaya diri. Hantu ini menciptakan pikiran pada seseorang dimana dia merasa tulisannya tidak memiliki kualitas sehingga tidak layak untuk dibaca orang lain.

Bagaimana menemukan ide?

Secara teoritis, pada umumnya menulis diawali dengan aktivitas "menemukan ide". Akan tetapi, pada sebagian orang ide itu diakui sebagai sesuatu yang muncul belakangan ketika sudah mulai menuangkan pikiran atau pengalamannya ke dalam tulisan. Hal ini memberikan kesan bahwa ide dalam sebuah tulisan seakan menjadi sesuatu yang dapat dinafikan. Lantas apakah ide dalam tulisan menjadi sesuatu yang tidak penting? 

Pada kesempatan ini pembicaraan tentang ide dalam menulis dapat dikesampingkan. Hal penting bagi seseorang ketika masuk dalam dunia kepenulisan adalah banyak membaca. Membaca, dalam konteks ini, menyaran kepada dua hal. Pertama, membaca tekstual atau membaca buku sebagai sumber informasi literer. Hal ini penting untuk memperluas wawasan seseorang sebagai pendukung utama dalam membuat sebuah tulisan.

Ke dua, membaca kontekstual. Ini merupakan aktivitas membaca fenomena alam, peristiwa sosial dan budaya, dan membaca berbagai pengalaman hidup sehari-hari. Membaca seperti ini merupakan sebuah proses komunikasi atau dialog dengan lingkungan. Dialog itu akan membawa seseorang pada sebuah titik yang memungkinkannya melakukan semacam refleksi atau permenungan. Hasil refleksi itu yang kemudian dapat dituangkan ke dalam sebuah tulisan.

Apa motivasi menulis?

Motivasi menulis pada setiap orang disulut oleh faktor yang beragam. Ada yang menulis sebagai sekedar hobi. Pada beberapa orang aktivitas menulis hanya sekadar untuk belajar. Banyak pula yang didorong oleh sebuah tuntutan tertentu, seperti, persyaratan akademik berupa skripsi, tesis, atau disertasi. Pada guru ASN golongan tertentu menulis (karya tulis) menjadi salah satu persyaratan kenaikan pangkat. 

Motivasi paling ideal adalah keinginan untuk menerbitkan tulisan menjadi sebuah buku yang dapat dibaca khalayak. Melalui tulisan yang diterbitkan menjadi sebuah buku seseorang dapat berbagi ilmu pengetahuan kepada orang banyak. Jika buku seorang penulis telah menjadi konsumsi publik, di sinilah keuntungan itu dapat dipetik, popularitas dan penghasilan finansial.

Menulis dapat dimulai dari hal-hal sederhana dan bersifat realistis. Obyek tulisan, pada fase belajar, dapat diambil dari kehidupan keluarga, masyarakat sekitar, atau dari pengalaman sehari-hari di lingkungan kerja. 

Agar tulisan dapat mengalir, sebaiknya menulis satu pengalaman yang dianggap menarik. Ceritakan pengalaman itu secara runtut dan sesuai kronologis. Jangan berfikir tentang salah benar rangkaian kata dan kalimat sampai tulisan dianggap selesai. Setalh itu barulah tulisan dibaca ulang untuk memperbaikan kesalahan penulisan, pilihan kata, atau perbaikan tata kalimat.

Lakukan hal ini setiap hari. Mulai dengan 100 kata sehari. Selanjutnya tingkatkan menjadi 150 kata, 200 kata, sampai 1000 kata. Jika sudah terbiasa mulailah membuat Table of Content (ToC) jika tulisan itu hendak dijadikan sebuah buku.

Sebelum membuat sebuah buku solo, sesorang dapat membangun kepercayaan diri dalam menulis dengan mengikuti proyek buku antologi. Hal lain yang dapat dilakukan adalah dengan mencoba mengikuti kompetisi menulis seperti lomba blog, essay, cerpen atau artikel lainnya.

Hal penting lain yang perlu dicermati dalam sebuah tulisan adalah kaidah-kaidah dasar penulisan. Aspek ini perlu diperhatikan untuk melengkapi kualitas tulisan yang menarik untuk dibaca. Kaidah penulisan itu mencakup penggunaan huruf besar dan kecil yang tidak tepat, paragraf  yang terlalu panjang.tanda baca, penggunaan kata baku, hindari kata-kata yang tidak efektif, termasuk istilah asing yang sring keliru.

Lombok TImur, 23 Mei 2022

Referensi
  1. Paparan narasumber Rita Wati, S.Kom (Pelatihan Belajar Menulis PGRI Gel. 25-26)
  2. Manfaat Menulis (kemenkeu.go.id)

Sabtu, 21 Mei 2022

Bukit Pemedengan

 


Sembalun. Jika Anda berselancar pada sumdera google dengan keyword ini, mesin pencari paling populer dalam dunia internet akan menemukan 996.000 hasil yang sama (0.40 detik). Dibandingkan dengan menuliskan keyword Bali yang mencapai angka 1,170,000,000 hasil (0.59 seconds). Entah apa makna hasil pencarian ini, saya tidak begitu mengerti. Saya hanya menduga bahwa angka itu menunjukkan popularitas suatu kata yang dicari melalui aplikasi ciptaan Larry Page dan Sergey Brin itu.

Sembalun memang tidak sepopuler Bali atau daerah lain. Sembalun, sebuah wilayah kecamatan yang terletak di Kabupaten Lombok Timur, NTB. Pada masa orde baru, Sembalun pernah menjadi salah satu daerah penghasil bawang putih terbesar nasional sejak tahun 1990. Kejayaan itu berakhir sekitar tahun 1998 ketika pemerintah membuka kebijakan kran impor bawang.

Saat ini kejayaan bawang putih itu telah menjadi sebuah legenda. Para petani bawang putih hanya dapat menceritakan masa lalu itu dengan frase “pernah jaya” kepada anak cucu mereka. 

Namun demikian, kemerosotan nama besar Sembalun tidak membuat daerah ini menjadi nama yang hilang. Sembalun kini menjadi salah satu destinasi wisata yang sangat kaya dengan pemandangan alam yang menawan. Hari ini saya berkesempatan berkunjung ke salah satu obyek wisata di Sembalun yang terletak di Desa Sajang. Daerah wisata itu dikenal dengan nama Bukit Pemedengan. 


Kini bukit yang berada pada titik sekitar 1000 di atas permukaan laut itu menjadi salah satu obyek wisata yang cukup populer. Untuk mencapai tempat itu pengunjung harus melintasi jalan yang membelah kebun warga. Pengunjung seperti melintas hutan belantara. Menuju Bukit Pemedengan pengunjung dapat menggunakan mobil. Hanya saja pengemudi harus ekstra hati-hati karena jalur untuk masuk ke area itu melalui jalan tanah dan cenderung berbatu. Pada beberapa tanjakan pendek terlihat lubang memanjang akibat tergerus air saat hujan.


Pemedengan berasal dari kata dalam bahasa setempat yaitu, “pedeng” yang berarti kering. Pemedengan berarti tempat pengeringan atau tempat berjemur. Suhu Sembalun yang dingin sepanjang siang membuat warga mencari tempat berjemur. Rupanya bukit itu menerima hamparan matahari secara sempurna sehingga masyarakat setempat memanfaatkannya sebagai tempat berjemur untuk menganulir hawa dingin yang menusuk tulang pada siang hari.

Berada di Bukit Pemedengan, pengunjung dapat menikmati sun rice di ufuk timur dan sunset di ufuk barat. Saya tidak dapat merekam suasana sunset atau sunrice karena berkunjung pada siang hari. Di bawah bukit pengunjung dimanjakan dengan pemandangan yang sangat menawan. Dari ketinggian bukit pengunjung dapat menyaksikan hamparan hutan dan serakan pemukiman warga di bawah bukit. Di kejauhan tampak barisan bukit lain yang membentang melengkapi keindahan alam Sembalun. Kabut siang itu mengaburkan membatasi tampilan alam sehingga tidak dapat dinikmati secara maksimal.

Di tempat itu pengunjung difasilitasi dengan sebuah rumah panggung. Dari bangunan itu pengunjung dapat menikmati keindahan alam di bawah bukit atau barisan bukit lain di daerah Sembalun. Pengelola juga menyediakan spot yang memungkinkan pengunjung untuk mengambil gambar dengan background pemandangan yang menawan.

Memasuki area ini pengunjung hanya membayar 7K. Selain menawarkan keindahan alam Untuk berselfi juga menawarkan  Camp Area  bagi pisatawan  yang ingin melakukan aktifitas bermalam dengan lokasi yang cukup luas. Pengelola menyediakan tenda yang tentu saja berbayar atau pengunjung dapat membawa tenda sendiri.


Tidak saja Bukit Pemedengan, Sembalun juga menyediakan temoat wisata yang cukup banyak dengan kindahan yang masih perawan. Bahkan sepanjang jalan menuju Kota Selong (Ibukota Lombok Timur) pesona alam Sembalun membuat mata enggan berkedip. Ada hamparan sawah yang landai dengan tanaman strowberry, bawang putih, sayuran, dan tanaman lainnya. Belum lagi kenampakan alam berupa bukit cadas yang tampak bagai sejumlah punggung kerbau raksasa yang tengah mendengkur kekenyangan.

Lombok Timur, 21 Mei 2022


Jumat, 20 Mei 2022

Menulis sebagai Passion (2)


Menulis sebagai passion dapat ditautkan dengan semangat, keinginan, atau motivasi dasar seseorang dalam melakukan kegiatan menulis.

Passion, dalam pengertian motivasi, menjadi aspek yang penting dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam kegiatan literasi, khususnya menulis. Menempatkan "menulis sebagai passion" penting bagi seseorang yang memiliki visi sebagai penulis profesional. Inilah cara berfikir yang perlu dibangun. Passion yang kuat, motivasi yang tinggi sangat memungkinkan seseorang memiliki komitmen, kesabaran, dan kesungguhan untuk menuangkan pikiran, perasaan, pengalaman atau gagasan dalam bentuk tulisan.

Menulis merupakan passion yang menjanjikan. Hal ini paling tidak didasari dua alasan. Pertama, kemampuan menulis dipersepsikan sebagai salah satu indikator tingkat intelektualitas seseorang. Persepsi ini tentu memiliki argumen yang cukup beralasan mengingat keterampilan ini masih dianggap sebagai kegiatan yang sulit. Menulis, pada saat yang sama, membutuhkan kemampuan berfikir, wawasan yang luas, dan harus memiliki referensi bacaan yang memadai. Kemampuan menulis juga memerlukan proses. Penulis-penulis besar memulainya dengan proses. 

Ke dua, menulis (tepatnya penulis) merupakan salah satu profesi yang tergolong bergengsi dan mendapatkan tempat sebagai status sosial yang cukup dihargai dalam masyarakat. Menulis merupakan hasil kerja intelektual dan hasil kerja semacam ini mendapatkan tempat yang berharga dalam kehidupan sosial.

Di samping sebagai hasil kerja intelektual, menulis juga sangat memungkinkan pelakunya mendapatkan kompensasi material. Sejumlah penulis profesional membuktikan bahwa hasil karyanya dapat memberikan tingkat kesejahteraan yang cukup baik.(1)


Kendala dan Solusi

Kendala seseorang dalam menulis pada dasarnya sama saja dari waktu ke waktu. Secara umum kendala itu bersifat individual. Seseorang tidak memiliki bakat menulis merupakan kendala yang paling umum ditemukan. 

Secara umum para penulis profesional bersepakat bahwa setiap orang memiliki bakat dalam menulis. Bakat, sebagai kemampuan potensial, dengan demikian perlu dilatih dan dikembangkan. Penulis-penulis besar tidak begitu saja mendapatkan keterampilan menulis  Mereka sampai pada titik maksimal melalui sebuah proses yang panjang. Penulis profesional mulai dari kerja amatiran.

Kendala lainnya, seseorang acapkali merasa terlalu sibuk, Padahal ada banyak waktu senggang yang dapat dimanfaatkan seseorang untuk menulis. Dengan kemajuan teknologi saat ini seseorang dapat menuangkan tulisannya melalui gawai yang menyediakan banyak fasilitas untuk menuangkan tulisan. 

Sulit menemukan ide juga merupakan alasan tradisional yang masih memasung tumbuhnya potensi seseorang. Jika menulis disetarakan dengan obrolan atau kegiatan berbicara, seseorang dapat menyampaikan pengalaman sehari-hari secara detail. Artinya ketika seseorang bercerita dengan sendirinya sudah ada ide atau gagasan yang sedang disampaikannya. Jika kegiatan bercerita itu dilakukan secara tertulis maka akan lahir sebuah karya berupa tulisan.

Kendala psikolgis lain yang sering muncul yaitu adanya kecenderungan sesorang takut pada kritik. Hal yang perlu dipahami bahwa bagus atau tidaknya tulisan seseorang harus mendapatkan penilaian dari pembaca. Penilaian itu akan memberikan gambaran tentang kualitas tulisan seorang penulis. Penilaian merupakan bentuk kritik yang dapat mendorong seseorang untuk meningkatkan kualitas tulisannya dari waktu ke waktu. Untuk itu, diperlukan latihan menulis secara konsisten bagi seseorang

Kendala di atas cenderung personal. Di sinilah peran passion, motivasi, atau semangat sebagai solusi untuk membangun kebiasaan dan budaya menulis pada seseorang. Passion memungkinkan perubahan cara pandang seseorang tentang menulis dengan mengubah kendala menjadi kesempatan. Munculnya kendala ini merupakan cara pandang yang dapat ditransformasi menjadi cemeti untuk menjadi penulis serius. Kendala-kendala di atas dapat dianulir dengan mencari lingkungan sosial budaya yang mendorong tumbuhnya budaya menulis pada seseorang. Seserang dapat memperbanyak interaksi dengan penulis-penulis profesional atau mengikuti kelas menulis secara online yang berserakan pada media online.

Alasan Menulis

Dalam hal menulis, penting untuk mengajukan pertanyaan reflektif. Pertanyaan itu dapat diawali dengan "mengapa kita menulis?", "Bagaimana kita mulai menulis?", dan "Kapan kita mulai menulis?".

Mengapa harus menulis? Pertanyaan ini bermakna filosofis karena dan mendasar karena sangat berhubungan erat dengan nilai, visi, dan misi kehidupan seseorang. Hidup seseorang harus meninggalkan semacam prasasti yang dapat dipahat melalui sebuah karya yang bermanfaat. salah satu bentuk prasasti itu adalah buku atau tulisan.

Menulis juga dapat menjadi visi dan misi hidup seseorang. Menulis sebagai visi memiliki makna bawa dalam sebuah tulisan ada gagasan masa depan tentang perubahan positif kepada para pembaca. Salah satu tujuan menulis adalah mempengaruhi pembaca untuk mengikuti idealisme penulis. Di sinilah visi penulis tertuang secara tersirat dalam tulisannya. Ini berarti bahwa menulis pada dasarnya memiliki visi perubahan sosial yang tertuang dalam tuliasnnya. 

Menulis juga dapat diandaikan sebagai misi untuk menyebarkan ilmu pengetahuan melalui tulisan dalam rangka mewujudkan visi hidup seseorang. Sejarah menunjukkan bahwa salah satu bentuk perjuangan mencapai kemerdekaan dilakukan melalui tulisan. Kelompok intelektual pada masa perjuangan banyak bergelut melalui tulisan untuk membebaskan bangsa dari belenggu penjajahan. (2)

Pertanyaan berikut "bagaimana mulai menulis?". Sebuah pertanyaan yang bersifat teknis dan paling banyak muncul pada berbagai diskusi. Menulis dapat dimulai dengan menuangkan pengalaman sehari-hari. Pengalaman itu bisa berupa realitas yang paling dekat dalam kehidupan, misalnya, keluarga, anak-anak, sahabat, atau tentang rutinitas kerja sehari-hari. Dari titik inilah, penulis pemula dapat mulai melatih kemampuan menulis karena peristiwa dan pengalaman sehari-hari lebih mudah digambarkan.

Lombok Timur, 21 Mei 2022

Referensi : 
1. Nara sumber Sri Sugiastuti pelatihan menulis )20Mei 2022)


Rabu, 18 Mei 2022

Ide Menulis bagi Guru (1)


Menulis merupakan kegiatan menuangkan atau menyampaikan ide atau gagasan secara tertulis. Sebagai kegiatan menyampaikan ide maka menulis memiliki fungsi yang sama dengan berbicara; sama-sama bercerita. Perbedaan ke duanya terletak pada cara dan media yang digunakan. Pada kegiatan menulis ide itu disampaikan secra tertulis sedangkan pada berbicara disampaikan secara lisan. 

Perbedaan lainnya terletak pada anggapan bahwa menulis lebih sulit daripada berbicara. Banyak orang mempu berbicara panjang lebar dalam waktu yang lama tetapi kehilangan diksi dan kata-kata saat menyampaikan pikiran dan perasaannya melalui tulisan.
"Apa yang sulit dari menulis? Hal yang sulit dari menulis adalah memulai. Menulislah dulu maka ide akan datang kepada bapak dan ibu. Saya memulainya dengan menulis setiap hari di blog."

Penggalan pernyataan di atas dilontarkan nara sumber, Wijaya Kusumah, ketika mengawali kegiatan belajar menulis pada pertemuan perdana melalui whatsapp. Untuk mulai menulis disarankan mulai dari kisah nyata atau cerita khayalan. Kisah nyata itu dapat dimulai dengan pengalaman sehari-hari. Jika mampu menyusun cerita fantasi, menulis bisa mulai dari sini.

Jika tulisan bersumber dari kisah nyata, seseorang bisa mengambil dokumen gambar atau video dari sebuah peristiwa atau pengalaman tertentu. Berdasarkan gambar itu, ide yang akan menjadi dasar tulisan dapat dikembangkan.

Di era digital saat ini, banyak media berbasis online yang dapat digunakan sebagai ruang untuk menulis. Media itu antara lain blog atau webistes pribadi. Atau bisa juga pada blog yang dikelola oleh seseorang atau sekelompok orang, seperti kompasiana. 

Menulis di blog seperti kompasiana memiliki nilai plus. Tulisan dapat dibaca oleh ribuan orang dan ini akan menjadi sesuatu yang membanggakan. Di dalam kompasiana berkumpul penulis dengan berbagai latar belakang profesi, status sosial, displin ilmu yang beragam, penulis amatiran sampai penulis profesional. Kompasiana dapat dijadikan referensi bagi penulis pemula dengan mempelajari karakter tulisan yang sangat kaya di dalamnya.

Pada kompasiana setiap member juga berkesempatan untuk mendapatkan keuntungan finasial dari pengelola jika tulisannya memenuhi syarat-syarat dan ponit tertentu. Bahkan anggota baru juga dapat memeiliki kesempatan itu dengan mengikuti lomba menulis yang diselenggarakan secara rutin.

Sebagai pemula, kegiatan menulis dapat dimulai dengan membuat konten-konten positif berupa teks, foto, atau video dan diunggah ke meda sosial.

Media yang paling tepat digunakan untuk menulis adalah blog. Blog adalah website berupa media online yang berisi konten dalam bentuk artikel, video, dan foto yang dikelola oleh seorang blogger atau beberapa penulis sekaligus.(1)  

Blog merupakan flatform yang dapat dijadikan alat rekam yang ajaib. Di dalam blog sesorang bisa memasukkan foto, video dan slide presentasi dengan kapasitas file unlimited. Blog adalah buku digital yang membuat kita berlatih menulis dan menemukan ide untuk menulis. Seseorang dapat menjadi penulis di blog dan sekaligus sebagai adminnya. Sebagai admin, penulis tidak perlu menunggu persetujuan dari orang lain untuk menayangkan tulisannya.

Menulis dalam blog tidak harus menggunakan komputer atau laptop. Blog juga dapat diakses dengan smartphone. Menulis memerlukan kemauan, tekad dan komitmen. Menulis pada setiap kesempatan merupakan kata kunci yang dapat dijadikan landasan.

Menulis dapat dilakukan kapan saja dengan smartphone. Menulis tidak harus dimulai dari ide. Kegiatan ini dapat dimulai dengan menuangkan apa yang sedang dipikirkan. Ide akan datang sendiri. Tuliskan apa yang dilihat, dialami, atau dirasakan. 

Hal paling penting dalam menulis adalah  banyak membaca tulisan orang lain. Hal penting lainnya adalah memperbanyak latihan menulis. Makin banyak membaca dan makin banyak menulis akan sangat memungkinkan keterampilan menuangkan ide secara tertulis makin terasah.

Lombok Timur, 18 Mei 2022

Referensi

1. Paparan Wijaya Kusumah

2. Blog dan pengertiannya


Kamis, 12 Mei 2022

Belajar Hidroponik

Foto Dokumen Pribadi

Istilah hidroponik pertama kali saya kenal di tahun 2000-an. Saat itu saya mengajar di kelas 6 SD. Dalam pelajaran Bahasa Indonesia terdapat sebuah bacaan pendek tentang hidroponik. Judul bacaan singkat itu “Bertanam tanpa Tanah”.

Beberapa tahun terakhir saya mulai mencari tahu lebih detail tentang teknik bertanam tanpa tanah itu melalui mesin telusur google dan youtube. Dua tahun yang lalu saya mencoba berhidroponik di pekarangan rumah saya yang sempit. Dengan sedikit petunjuk hasil petualangan dunia maya, saya mencoba untuk mengenalnya sedekat mungkin. 

Caranya dengan membeli sejumlah perkakas pendukung untuk menanamnya. Pendeknya saya tidak mungkin mengenalnya lebih dekat tanpa menanamnya. Saya mulai membeli bor listrik dengan mata bor hale saw, mesin gerinda, gergaji besi, palu, sampai hotgun, TDS, PH meter, dan peralatan lainnya. Kebutuhan berhidroponik saya lengkapi dengan 5 batang paralon 3 in plus dop, keni 3/4, lem tembak, lem pvc, dll. 5 batang pipa itu menghasilkan sekitar 80-an lubang. Bahan instalasi dienapkan dengan netpot dari gelas bekas minuman ringan hasil mulung.

Setelah dirasa cukup, saya melakukan pengukuran, pemotongan, pengeboran, dan dan perakitan pipa. Instalasinya saya pasang di tembok halaman. Dengan keni 3/4 sebagai penghubung antar pipa, saya menyusunnya secara vertikal. Saat uji coba aliran air nutrisi bagian tengah paralon melengkung ke bawah menahan beban air yang menggenang. Usut punya usut ternyata pemasangan keni penghubung pada dop paralon terlalu tinggi sehingga air tidak dapat mengalir maksimal. Air dalam tandon juga keburu habis sebelum proses sirkulasi putaran pertama berakhir.

Melihat kondisi itu saya mengganti keni dengan ukuran 2 in. Saya beli lagi dan biaya bertambah. Untung ada sebatang paralon 2 in tak terpakai di gudang Bapak. Kali ini aliran air cukup lancar.

Persoalan belum selesai sampai di sini. Saya mengalami kendala saat semai. Semai pertama dan kedua menggunakan metan arang sekam. Tidak saja pertumbuhan terlambat terkena simat tetapi sepertinya kemampuan arang sekam menyimpan air sangat rendah. Akibatnya semaian cenderung kering. Maka tumbuhlah semaian kutilang (kurus tinggi langsing. Semaian ke tiga saya menggunakan rockwool. Semaian yang terdiri dari sawi pagoda dan caisim berhasil.

Keberhasilan semai salah satu kata kunci kata para pegiat senior. Anggapan ini benar. Akan tetapi kebutuhan tanaman terhadap nutrisi dan simat sebagai bahan dasar fotosintesis juga tidak dapat diabaikan.

Ini terjadi pada tanaman saya. Pertumbuhannya lamban. 7 HST (seminggu pertama) masih ngumpet dalam netpot. Dengan modal kuota saya googling. Saya mendapati diri saya dalam kesalahan. Tanaman pada pipa bawah kurang paparan simat. Penyebabnya terhalang bangunan rumah saya sendiri. Tembok halaman tempat pemasangan yang menghadap ke arah timur hanya diterpa simat 4-5 jam. salah satu instalasi pipa hanya 2-3 jam. Nutrisipun kurang terkontrol sehingga hasilnya tidak maksimal. Tetapi hasil maksimal itu masih bisa di sayur.

Hidroponik merupakan teknik bertanam pada lahan sempit dan sangat sesuai untuk lahan kurang air. Untuk skala rumah tangga hidroponik dapat menjadi salah satu cara membangun ketahanan pangan. Hanya saja membutuhkan biaya instalasi media tanam yang cukup besar. Beberapa pegiat hidroponik meminimalisir biaya dengan menggunakan barang-barang bekas, seperti botol bekas, jerigen, atau wadah lain yang tidak terpakai.

Ada beberapa teknik bertanam hidroponik yang biasa digunakan. Saya mencoba menggunakan sistem irigasi dengan metode DFT atau Deep Flow Technique. DFT merupakan salah satu sistem tanam dalam hidroponik yang menggunakan genangan pada instalasi. Dengan pompa air sebagai penggerak, air mengalami gerakan sirkulasi pada pipa tanam. Pada sistem ini netpot dilengkapi dengan sumbu untuk menyerap air yang mengalir pada akar tanaman. Hal ini akan menjaga media tanaman tetap basah.

Bentuk lain sistem irigasi adalah NFT; suatu metode hidroponik dengan akar tanaman tumbuh pada lapisan nutrisi yang dangkal dan tersirkulasi sehingga tanaman dapat memperoleh cukup air, nutrisi, dan oksigen.

Kedua sistem irigasi hidroponik di atas hampir sama. Perbedaannya pada jumlah sirkulasi air pada media tanam. Pada DFT air cenderung menggenang sedangkan pada NFT hanya dialiri air dengan lapisan tipis. Perbedaan lainnya terletak pada waktu yang dibutuhkan untuk sirkulasi. Pada DFT alirannya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan karena masih ada genang sehingga memungkikan tanaman tetap segar. Sedangkan pada NFT sirkulasi air harus tetap mengalir selama 24 jam untuk menghindari tanaman mengalami kekeringan pada akar yang dapat menyebabkan layu bahkan kematian.

Selain dua teknik di atas ada beberapa alternatif bertanam secara hidroponik yang berkembang, seperti rakit apung atau wick system, aeroponik, vertikultur, dan lain-lain. 

Referensi, 1, 2, 3, 4, 5

istilah-istilah hidroponik

HST = hari setelah tanam

HSS = hari setelah semai

simat = sinar matahari

metan = media tanam

PH meter = alat unut mengukur asam-basa larutan

TDS meter = Alat mengukur kepekatan nutrisi hidroponik


Rabu, 13 April 2022

Motor Astrea Grand Lawas dan Kelembutan Pertamax

 


Inovasi moda transportasi roda dua bergerak trengginas. Hasil inovasi itu memenuhi jalan raya di mana-mana. Kendaraan tunggang keluaran terbaru membabat setiap kesadaran usang tentang performansi body dan akselerasi mesin.

Maraq balang lepas oleq tumben (pepatah sasak). Artinya, bagai belalang lepas dari tabung. Begitulah pengibaratan yang tepat untuk perkembangan produksi sepeda motor dewasa ini. 

Produk alat angkut itu menyeruak dari rahim pabrik menuju dealer lalu penuh sesak memenuhi jalan raya sampai jalanan kampung dengan penampilan yang menggiurkan. Dua perusahaan terkenal, Honda dan Yamaha, bersaing melakukan inovasi yang memberikan pengalaman berkendara yang makin nyaman.

Dikutip dari  dari CNNIndonesia, penjualan sepeda motor di Indonesia sepanjang 2021 berhasil menembus angka 5 juta unit. Berdasarkan data dari GridOto, Honda menjadi merek penjualan terbanyak sepanjang 2021 dengan pencapaian 3.928.788 unit.

Urutan kedua ditempati Yamaha dengan capaian angka penjualan 1.063.866 unit. Secara berurutan posisi tiga, empat, dan lima ditempati oleh Kawasaki (43.540 unit), Suzuki (18.380 unit) dan TVS (2.942 unit).

Motor-motor baru terus berjejal di jalanan. Saya tetap bergeming dengan Motor Astrea Grand keluaran 1997 sejak tahun 2004. Saya tetap bertahan dengan keusangannya. 

Faktor utama sejauh ini soal anggaran yang agak sulit untuk membeli kendaraan baru sesuai selera jaman. Faktor lainnya karena jangkauan berkendara paling jauh yang saya tempuh hanya berjarak 2-3 km. 

Sesekali saja saya harus duduk di atas jok sampai sejauh 45-50 km. Itupun ketika ada keperluan penting dan harus keluar melintas batas kabupaten di pulau Lombok. Artinya saya tidak terlalu memerlukan kelincahan mesin motor untuk berkendara.

Dengannya saya juga merasa nyaman memarkirnya walaupun pada titik yang dianggap rawan kehilangan kendaraan. Mengapa? Kecil kemungkinan akan menjadi sasaran para spesialis pencuri kendaraan roda dua. Mereka harus berfikir dua kali atau lebih untuk mengambilnya karena nilai jualnya tidak akan mencapai satu juta. Sangat tidak sebanding dengan resiko jika ketangkap warga.

Dalam keusangan itu saya telah dibawa ke mana-mana, menuju tempat tugas, menengok mertua, membawa almarhum ibu ke dokter untuk menjalani pemeriksaan rutin. 

Dalam keusangan itu pula saya berusaha menjaga kesehatan mesinnya dengan pertamax sebagai bahan bakar. 

Sejak SPBU Pertamina menyediakan pertamax, saya termasuk aktif menjadi konsumen BBM ini. Saya bukanlah orang yang mengerti tentang mesin walaupun saya menjadi pengguna sepeda motor sejak duduk di bangku SMA. 

Akan tetapi, saya memiliki pengalaman dimana putaran mesin terasa lebih lembut dan bersahabat dengan BBM pertamax. Selama menggunakan BBM itu motor jadul saya jarang diservis kecuali pada bagian yang tidak berhubungan dengan mesin, seperti, rem, lampu, atau permasalahan di seputar roda.

Saya ingat pertama kali membeli pertamax di SPBU terdekat. Petugasnya SPBU sempat bernada menolak mengisi tangki motor saya dengan pertamax ketika melihat motor jadul saya. Dia agak tersipu ketika saya merespon dengan pertanyaan "dijual atau tidak?"

Sayangnya harga bahan bakar pertamax naik sejak 1 April 2022. Akan tetapi, kenaikan itu bukan berarti membuat saya harus pindah ke bahan bakar lain. Saya tetap bertahan menggunakan pertamax. Bukan karena gengsi tetapi kinerja mesin memang lebih maksimal ketika menggunakan pertamax.

Lombok Timur, 03 April 2022

catatan

Tumben dalam masyarakat Sasak adalah semacam tabung terbuat dari bambu tempat menyimpan sesuatu.


Ekowisata Bale Mangrove Poton Bako; Destinasi wisata Berbasis Lingkungan

Rabu siang itu, 16 Maret 2022, setelah mengikuti kegiatan rapat di SDN 4 Jerowaru, saya dan sejumlah kepala sekolah berkunjung ke sebuah lokasi wisata yang tidak jauh dari lokasi rapat.

Angin laut bergerak ringan menerpa dedaunan dan menggoyang ranting kecil. Geraknya menyertakan hawa gerah yang melampaui batas toleransi. Matahari menjerang bumi seakan hendak mendidihkan genangan air laut. Cuaca cerah dalam kuasa hawa panas itu seolah hendak memeras habis keringat setiap pengunjung kawasan ekowisata Poton Bako.

Poton Bako merupakan sebuah perkampungan di pesisir pantai selatan Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Perkampungan nelayan itu tepatnya berada di ceruk lautan yang dikenal dengan nama Teluk Jukung. Sebuah teluk yang terletak wilayah Kecamatan Jerowaro di Kabupaten Lombok Timur. Jika Tuan dan Nyonya berkenan berkunjung dapat mengikuti petunjuk google map ini. 

Ketika memasuki hutan dalam kawasan ekowisata Poton Bako pemandangan awal pengunjung akan tertumpu pada sebuah bangunan seperti panggung yang bertuliskan EKOWISATA BALE MANGROVE. Bale dalam bahasa Sasak berarti rumah. Nama itu sebagai sebuah pesan bahwa kawasan itu seharusnya dianggap sebagai sebuah rumah yang memerlukan perawatan, pemeliharaan, dan pengembangan.

Di dalam hutan mangrove, kondisi udara sangat berbeda. Rimbun pohon mangrove menciptakan kesejukan hampir sempurna. Berada di dalam hutan mangrove pengunjung merasakan keteduhan. Terobos cahaya matahari di sela rimbun mangrove seperti berada di sebuah bangunan rumah besar dengan atap berlubang di sana sini.

Kawasan ekowisata Poton Bako merupakan salah satu destinasi wisata baru di Lombok Timur. Tempat ini dijuluki Bale Mangrove Poton Bako. Dikutip dari Lombok News, kawasan ini dibuka sebagai destinasi wisata yang digagas oleh anak-anak muda setempat. Gagasan itu yang dipicu oleh kegelisahan mereka akibat makin berkurangnya lingkungan hijau di kawasan pantai di banyak tempat termasuk di desa setempat.

Dalam Tempo.co dilaporkan, kawasan yang memiliki luas sekitar dua hektar itu memiliki memiliki dua jenis spesies mangrove yakni Rhizophora dan Sonneratia Alba. Di antara tumbuhan itu terdapat mangrove yang sudah mencapai ratusan tahun sehingga dikategorikan sebagai pohon purba. 

Berdasarkan informasi dari kompas.com, di Lombok bagian utara dalam wilayah kabupaten yang sama, terdapat juga pohon purba lain. Pohon yang terletak di Kecamatan Peringgabaya ini dikenal masyarakat sebagai pohon lian. Tanaman yang dalam istilah latin disebut ficus albipila memiliki akar yang menghunjam ke dalam bumi hingga mencapai sekitar 170 m dengan ketinggian 40-50 meter.

Dalam hutan Ekowisata Bale Mangrove dengan luas sekitar 2 hektar tersebut, pengunjung difasilitasi dengan jembatan yang dibangun khusus agar setiap orang yang masuk leluasa melihat-lihat pemandangan. Jembatan sepanjang kurang lebih 200 m itu memungkinkan pengunjung menikmati belantara mangrove tanpa resiko terbenam dalam lumpur. Saat ini, fasilitas jembatan itu tidak cukup untuk melihat semua area belantara. Beberapa titik di kiri kanan jembatan dibuat spot khusus bagi pengunjung yang berniat foto-foto.

Saya sendiri baru kali ini melihat kumpulan bakau. Akar-akar mangrove itu sebagian bermunculan mirip geliat ular yang tengah menari dalam jumlah yang tak terhitung. Sebagian lagi menancap ke dalam bumi merengkuh lumpur. 

Ekowisata Poton Bako tidak saja berorientasi wisata belaka tetapi juga sebagai sarana edukasi kepada masyarakat dalam rangka peningkatan kesadaran pentingnya pelestarian lingkungan, dalam hal ini hutan bakau. Bahkan bulan Februari 2022 yang lalu di tempat ini telah diselenggarakan festival bale mangrove yang melibatkan siswa sekolah. di sini.

Ide bahwa pelestarian lingkungan tidak saja dalam gagasan semata. Pemuda, pemerhati lingkungan, anak-anak sekolah, dan banyak pihak telah melibatkan diri dalam kegiatan tersebut.


Lombok Timur, 19 Maret 2022

Pornografi; Tuntaskah Diblokir?

Sejarah pornografi mungkin saja setua sejarah manusia walaupun referensi yang mendukung asumsi ini agak sulit ditemukan. Salah satu bukti sejarah mengenai ekspresi pornografik dalam kebudayaan Barat dapat ditemukan dalam nyanyian-nyanyian cabul pada masa Yunani Kuno untuk menghormati Dewa Dionysius.1

Pada abad ke 16, tiga seniman Italia di zaman renaissance membuat sebuah karya masyhur yang berjudul I Modi. Mereka adalah Aretino, Guiulo Romano, dan Marcantonio Raimondi. Tiga seniman itu melukis 16 gambar pada dinding gedung di Vatikan. Semua lukisannya menggambarkan berbagai adegan seksual yang mengundang reaksi keras dari pihak gereja pada waktu itu yaitu pope Clement VII. Tujuan utama Aretino mempublikasikan I Modi adalah menggambarkan adegan seks secara hidup dan sesuai dengan istilah pergaulan dan mengejek pengadilan agama yang terlibat korupsi. Karya Aretino ini dalam pandangan gereja Katolik telah memanfaatkan seks untuk mengekspos kasus korupsi di kalangan elit.2

Pornografi terus berkembang dan tidak saja tersaji dalam gambar. Jika pornografi bertujuan mendapatkan fantasi seksual maka remaja tahun 80/90-an tentu sangat mengenal novel-novel erotis Enny Arrow. Karyanya bisa jadi setara dengan tontonan video dalam kaset betamax yang penggunaannya berkembang pada masa yang sama atau sebanding dengan VCD saat ini yang sudah mulai jarang digunakan. Karya Enny Arrow merupakan novel “bawah tanah” yang tidak mudah didapatkan kala itu.

Sejauh ini batas pornografi dan seni fotografer sangat tipis. Seorang teman kuliah saya dan sekarang masih berteman via medsos menjalani hari-harinya sebagai fotografer. Sasaran kameranya pada saat tertentu menyasar keindahan kupu-kupu dan warna-warni bunga. Pada saat lain, dia menampilkan hasil jepretan serangga kecil yang diperbesar dalam ukuran maksimal sehingga serangga tersebut tampil menakutkan. Sesekali dia juga memotret kakek atau nenek dengan penampilan khas daerahnya. Belakangan dia kerap kali membidik keindahan tubuh perempuan dengan pose yang menantang. Dalam perspektif seni fotografi konon itu dianggap sah.

Dalam sebuah grup FB fotografer saya mendapati hal yang sama. Hasil jepretan fotografer yang mengeksploitasi keindahan tubuh perempuan menjadi sesuatu yang lazim. Memang keindahan fisik perempuan itu tidak ditampilkan tanpa pakaian sama sekali. Namun sisi vulgar atas seni fotografi seperti ini sangat memungkinkan bisa masuk ke ranah pornografi.

Aplikasi teknologi informasi dan komunikasi saat ini demikian bebas memberikan ruang setiap orang untuk berekspresi melalui media sosial seperti FB, Twitter, tik tok, dan sejenisnya. Kebebasan berekspresi itu seringkali harus melampaui batasan nilai moral yang berkembang dalam kehidupan bermasyarakat. Pengguna media sosial dapat dengan mudah mendapati pesan gambar dan video yang mengarah kepada pornografi.

Secara rekreatif fungsi seni sebagai media bertujuan untuk menghibur. Dalam fungsi ini seni bertujuan membangkitkan rasa senang bagi penikmatnya. Seni, dengan demikian, berperan sebagai penyegar pikiran, menghilangkan penat otak setelah bekerja, atau melepaskan diri dari tekanan hidup yang tak diharapkan. Pengertian seni ini tentu juga termasuk dalam seni fotografi.

Ansel Adams 3 menggenapkan pengertian (seni) fotografi sebagai media berekspresi dan komunikasi yang kuat, menawarkan berbagai persepsi, interpretasi,dan ekseskusi yang tak terbatas.4  Seni fotografi dengan demikian memiliki fungsi sebagai media komunikasi untuk menyampaikan pesan tertentu terkait dengan berbagai permasalahan manusia dan kemanusiaannya. Komunikasi seni tidak sekadar menyajikan hasil pengambilan gambar untuk menghasilkan nilai estetik tetapi juga nilai ekstra estetik termasuk nilai sosial dan moral.5 

Upaya menahan laju perkembangan perilaku cabul dalam dunia maya, Menkominfo mengklaim telah berhasil memblokir lebih dari 1 juta situs porno per 31 Desember 2019.6 Sejauh ini pemerintah hanya mampu memblokir situs terlarang dalam negeri walaupun belum sepenuhnya berhasil. 

Bagaimana dengan situs porno luar negeri? Di sinilah persoalannya. Konten pornografi dari berbagai negara masih bisa diakses oleh siapa saja. Jika anda menggunakan mesin google chrome tanpa login dengan akun gmail Anda bisa melenggang ke surga dunia itu dengan bebas. Saya pernah mencobanya. Tentu bukan sebagai upaya untuk menikmati tetapi untuk mencegah anak-anak nyasar ke area terlarang itu. Selebihnya menjadi tanggung jawab orang tua untuk mendampingi anak-anak.

Lombok Timur, 12042022

Kamis, 31 Maret 2022

Penilaian Pembelajaran; Refleksi hasil rapat K3S


Rapat Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Terara, Kamis, 31 Maret 2022, mencakup bahasan yang terdiri dari Sosialisasi Penilaian Akhir Tahun dan Ujian Sekolah pada kelas 6, pendidikan inklusi, dan pelaksanaan KOSN, KSN, dan FLSN.

Suasana rapat cukup alot dan memperlihatkan suasana yang demokratis. Hal itu muncul terutama ketika diskusi tentang pelaksanaan PAT dan US untuk kelas 6. Titik masalah diskusi itu terkait dengan penyusunan soal atau alat evaluasi dalam hal ini penyusun soal.

Secara umum pendapat peserta rapat terbelah ke dalam 4 kelompok, yaitu, 1) Penyusunan soal disusun di tingkat kecamatan dengan melibatkan guru tertentu yang memiliki kapabilitas dan kompetensi yang dapat diandalkan. 2) Penyusunan soal dilakukan di tingkat gugus dengan pola yang sama dengan tingkat kecamatan, dan 3) penyusunan soal dilaksanakan pada tingkat sekolah dengan penyusunan atau pembuatan soal dilakukan oleh guru di sekolah masing-masing, 4) kelompok terakhir mengambil sikap diam.

Dua kelompok pertama (penyusunan soal di tingkat gugus dan kecamatan) memiliki argument yang dapat dianggap sama. Alat evaluasi sebagai alat ukur pembelajaran harus disusun oleh guru-guru tertentu yang memiliki kemampuan untuk itu. Alasan kelompok ini didasari oleh asumsi bahwa tidak semua guru mampu menyusun soal evaluasi secara tepat dan dapat dipertanggungjawabkan. Sejauh ini, sebagian besar guru diasumsikan (mungkin juga dipastikan) belum memiliki kemampuan membuat alat evaluasi (soal penilaian) untuk digunakan sebagai alat ukur dalam Penilaian Akhir Semester dan atau penilaian pada Ujian Sekolah. 

Alasan lainnya, sebagai upaya efisiensi biaya penilaian pada tahap penggandaan. Jika soal disusun dan digandakan secara kolektif pada tingkat gugus atau kecamatan, biaya penggandaan akan lebih rendah karena volume penggandaan akan lebih banyak sehingga membuka peluang harga yang ditawarkan pihak percetakan lebih murah. Berbeda dengan penggandaan dokumen dalam jumlah yang sedikit, standar harga yang diberikan biasanya menyesuaikan dengan harga eceran.

Satu kelompok lainnya berpendapat bahwa soal sebaiknya disusun pada tingkat sekolah. Hal ini dasarkan pada asumsi bahwa guru merupakan komponen yang paling tahu tentang materi atau kompetensi yang sudah diajarkan. Guru pada saat yang sama memiliki tanggung jawab melaksanakan pembelajaran dan evaluasi atau penilaian pembelajaran itu bagian integral dari proses pembelajaran.

Gagasan ke dua ini cukup logis. Pembelajaran merupakan serangkaian proses yang didesign guru dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut. Ke empat tahapan itu tidak dapat dipisahkan. Ketika seorang guru membuat perencanaan pembelajaran, idealnya guru yang bersangkutanlah yang paling memahami esensi dan alur perencanaan yang dibuatnya. Jika demikian halnya, guru tersebutlah yang paling memahami bagaimana perencanaan itu diwujudkan dalam proses pembelajaran. Muaranya, tentu pada evaluasi pembelajaran. Bagaimana bentuk evaluasi dan apa saja yang perlu dievaluasi tentu berdasarkan proses pembelajaran yang telah dilakukan oleh seorang guru di kelasnya.

Saya tidak berniat berpihak kepada salah satu dari pendapat di atas. Ke duanya memiliki basis argumen yang tentunya didasarkan pada pengalaman dan sudut pandang masing-masing. 

Hanya saja, satu hal yang penting menjadi catatan adalah bahwa selama ini pola penilaian cenderung menyeragamkan mutu sekolah. Akibatnya, penyusunan alat evaluasi pada penilaian semester dan penilaian ujian akhir sekolah cenderung bersifat sentralistik dan menafikan heterogenitas siswa yang ada pada masing-masing sekolah. Ini berarti bahwa alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan siswa menggunakan satu parameter.

Akibat paling memilukan adalah adanya kecenderungan kurangnya kemampuan guru dalam menyusun alat ukur. Hal ini terjadi karena mereka tidak diberikan kesempatan untuk membuat soal sendiri.

Dari sudut pandang biaya, argumen ini mungkin bisa dikesampingkan. Perbedaan biaya cetak kolektif beberapa sekolah dengan cetak mandiri menurut saya tidak terlalu signifikan. Hal terpenting adalah bagaimana guru terlatih membuat soal penilaian. Salah satu solusinya adalah dengan memberikan kepercayaan kepada mereka untuk melakukan penilaian secara mandiri.

Bagaimana jika hasil penyusunan soal yang tidak valid sehingga mengorbankan anak-anak sebagai obyek penilaian? Di sinilah proses belajar itu berlaku. Belajar merupakan upaya mengurangi kesalahan. Maka penting untuk melakukan evaluasi setiap proses dan hasil sebagai acuan untuk memperbaiki proses selanjutnya. Salah dan coba lagi. Kalau boleh jujur, munculnya asumsi bahwa guru sebagian besar tidak berkompeten membuat soal karena selama ini mereka telah menjadi korban kebijakan yang perlu ditinjau ulang.

Saya teringat ketika dulu saya dan pembaca artikel ini duduk di bangku sekolah. Para guru di masa lalu yang menjalankan tugas kependidikan dengan keterbatasan teknologi mampu menjalankan tugas dalam memimpin pembelajaran dengan sangat maksimal. Dengan media tulis yang sangat konvensional dalam persepektif kemajuan teknologi saat ini, mereka menjalani tugasnya secara paripurna.

Seharusnya kondisi masa lalu itu dapat mengubah cara berfikir yang lebih maju bagi pelaksanaan pendidikan dewasa ini. Media tulis digital dan sumber belajar yang melimpah dalam jaringan internet saat ini seharusnya membuat guru lebih memiliki kemampuan merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, dan melakukan tindak lanjut pembelajaran.

Lombok Timur, 31 Maret 2022

Menulis Itu Mudah? (9)

  Benarkah menulis itu mudah? Pertanyaan ini pada dasarnya muncul dari dua pernyataan yang bersifat paradoks, berseberangan, atau bertentang...