Cari Blog Ini

Senin, 23 Mei 2022

Menulis dan Menerbitkan Buku (3)


Menulis merupakan kerja otak dan fisik, dalam hal ini tangan. Ketika tangan bekerja sistem kognisi beraksi mengolah data atau informasi untuk diterjemahkan ke dalam rangkaian kata dan kalimat. Ketika menulis, otak bekerja mencari ide dan akan terus bekerja melakukan pengembangan ide yang sudah ditemukan.

Jika sering digunakan maka otak akan terus bekerja menerima dan mengolah banyak informasi baru. Dengan begitu, otak akan selalu aktif sehingga daya ingat juga akan tetap aktif. Otak manusia ibarat  otot yang perlu dilatih setiap saat agar tetap kuat. Menulis sebagai sebuah kerja otak akan membuat daya ingat dan kemampuan berfikir seseorang makin kuat, Ini (konon) dapat membuat seseorang terhindar dari penyakit pikun di usia muda.(1)

Pada penulis pemula atau pada sesorang yang masih pada tahap belajar sejumlah kendala seringkali menjadi penghambat dalam aktivitas menulis, Kendala itu antara lain, sulit menemukan ide, kurangnya penguasaan kosa kata yang bermuara pada kesulitan merangkai kata. 

Hal ini menyebabkan sesorang mengalami kegagapan dalam membuat tulisan--mulai dai mana dan harus menulis apa. Akibatnya seseorang terus menerus menunda waktu untuk mulai menulis. Penyakit lainnya yang sering menghantui pikiran dan perasaan sesorang adalah rasa tidak percaya diri. Hantu ini menciptakan pikiran pada seseorang dimana dia merasa tulisannya tidak memiliki kualitas sehingga tidak layak untuk dibaca orang lain.

Bagaimana menemukan ide?

Secara teoritis, pada umumnya menulis diawali dengan aktivitas "menemukan ide". Akan tetapi, pada sebagian orang ide itu diakui sebagai sesuatu yang muncul belakangan ketika sudah mulai menuangkan pikiran atau pengalamannya ke dalam tulisan. Hal ini memberikan kesan bahwa ide dalam sebuah tulisan seakan menjadi sesuatu yang dapat dinafikan. Lantas apakah ide dalam tulisan menjadi sesuatu yang tidak penting? 

Pada kesempatan ini pembicaraan tentang ide dalam menulis dapat dikesampingkan. Hal penting bagi seseorang ketika masuk dalam dunia kepenulisan adalah banyak membaca. Membaca, dalam konteks ini, menyaran kepada dua hal. Pertama, membaca tekstual atau membaca buku sebagai sumber informasi literer. Hal ini penting untuk memperluas wawasan seseorang sebagai pendukung utama dalam membuat sebuah tulisan.

Ke dua, membaca kontekstual. Ini merupakan aktivitas membaca fenomena alam, peristiwa sosial dan budaya, dan membaca berbagai pengalaman hidup sehari-hari. Membaca seperti ini merupakan sebuah proses komunikasi atau dialog dengan lingkungan. Dialog itu akan membawa seseorang pada sebuah titik yang memungkinkannya melakukan semacam refleksi atau permenungan. Hasil refleksi itu yang kemudian dapat dituangkan ke dalam sebuah tulisan.

Apa motivasi menulis?

Motivasi menulis pada setiap orang disulut oleh faktor yang beragam. Ada yang menulis sebagai sekedar hobi. Pada beberapa orang aktivitas menulis hanya sekadar untuk belajar. Banyak pula yang didorong oleh sebuah tuntutan tertentu, seperti, persyaratan akademik berupa skripsi, tesis, atau disertasi. Pada guru ASN golongan tertentu menulis (karya tulis) menjadi salah satu persyaratan kenaikan pangkat. 

Motivasi paling ideal adalah keinginan untuk menerbitkan tulisan menjadi sebuah buku yang dapat dibaca khalayak. Melalui tulisan yang diterbitkan menjadi sebuah buku seseorang dapat berbagi ilmu pengetahuan kepada orang banyak. Jika buku seorang penulis telah menjadi konsumsi publik, di sinilah keuntungan itu dapat dipetik, popularitas dan penghasilan finansial.

Menulis dapat dimulai dari hal-hal sederhana dan bersifat realistis. Obyek tulisan, pada fase belajar, dapat diambil dari kehidupan keluarga, masyarakat sekitar, atau dari pengalaman sehari-hari di lingkungan kerja. 

Agar tulisan dapat mengalir, sebaiknya menulis satu pengalaman yang dianggap menarik. Ceritakan pengalaman itu secara runtut dan sesuai kronologis. Jangan berfikir tentang salah benar rangkaian kata dan kalimat sampai tulisan dianggap selesai. Setalh itu barulah tulisan dibaca ulang untuk memperbaikan kesalahan penulisan, pilihan kata, atau perbaikan tata kalimat.

Lakukan hal ini setiap hari. Mulai dengan 100 kata sehari. Selanjutnya tingkatkan menjadi 150 kata, 200 kata, sampai 1000 kata. Jika sudah terbiasa mulailah membuat Table of Content (ToC) jika tulisan itu hendak dijadikan sebuah buku.

Sebelum membuat sebuah buku solo, sesorang dapat membangun kepercayaan diri dalam menulis dengan mengikuti proyek buku antologi. Hal lain yang dapat dilakukan adalah dengan mencoba mengikuti kompetisi menulis seperti lomba blog, essay, cerpen atau artikel lainnya.

Hal penting lain yang perlu dicermati dalam sebuah tulisan adalah kaidah-kaidah dasar penulisan. Aspek ini perlu diperhatikan untuk melengkapi kualitas tulisan yang menarik untuk dibaca. Kaidah penulisan itu mencakup penggunaan huruf besar dan kecil yang tidak tepat, paragraf  yang terlalu panjang.tanda baca, penggunaan kata baku, hindari kata-kata yang tidak efektif, termasuk istilah asing yang sring keliru.

Lombok TImur, 23 Mei 2022

Referensi
  1. Paparan narasumber Rita Wati, S.Kom (Pelatihan Belajar Menulis PGRI Gel. 25-26)
  2. Manfaat Menulis (kemenkeu.go.id)

Sabtu, 21 Mei 2022

Bukit Pemedengan

 


Sembalun. Jika Anda berselancar pada sumdera google dengan keyword ini, mesin pencari paling populer dalam dunia internet akan menemukan 996.000 hasil yang sama (0.40 detik). Dibandingkan dengan menuliskan keyword Bali yang mencapai angka 1,170,000,000 hasil (0.59 seconds). Entah apa makna hasil pencarian ini, saya tidak begitu mengerti. Saya hanya menduga bahwa angka itu menunjukkan popularitas suatu kata yang dicari melalui aplikasi ciptaan Larry Page dan Sergey Brin itu.

Sembalun memang tidak sepopuler Bali atau daerah lain. Sembalun, sebuah wilayah kecamatan yang terletak di Kabupaten Lombok Timur, NTB. Pada masa orde baru, Sembalun pernah menjadi salah satu daerah penghasil bawang putih terbesar nasional sejak tahun 1990. Kejayaan itu berakhir sekitar tahun 1998 ketika pemerintah membuka kebijakan kran impor bawang.

Saat ini kejayaan bawang putih itu telah menjadi sebuah legenda. Para petani bawang putih hanya dapat menceritakan masa lalu itu dengan frase “pernah jaya” kepada anak cucu mereka. 

Namun demikian, kemerosotan nama besar Sembalun tidak membuat daerah ini menjadi nama yang hilang. Sembalun kini menjadi salah satu destinasi wisata yang sangat kaya dengan pemandangan alam yang menawan. Hari ini saya berkesempatan berkunjung ke salah satu obyek wisata di Sembalun yang terletak di Desa Sajang. Daerah wisata itu dikenal dengan nama Bukit Pemedengan. 


Kini bukit yang berada pada titik sekitar 1000 di atas permukaan laut itu menjadi salah satu obyek wisata yang cukup populer. Untuk mencapai tempat itu pengunjung harus melintasi jalan yang membelah kebun warga. Pengunjung seperti melintas hutan belantara. Menuju Bukit Pemedengan pengunjung dapat menggunakan mobil. Hanya saja pengemudi harus ekstra hati-hati karena jalur untuk masuk ke area itu melalui jalan tanah dan cenderung berbatu. Pada beberapa tanjakan pendek terlihat lubang memanjang akibat tergerus air saat hujan.


Pemedengan berasal dari kata dalam bahasa setempat yaitu, “pedeng” yang berarti kering. Pemedengan berarti tempat pengeringan atau tempat berjemur. Suhu Sembalun yang dingin sepanjang siang membuat warga mencari tempat berjemur. Rupanya bukit itu menerima hamparan matahari secara sempurna sehingga masyarakat setempat memanfaatkannya sebagai tempat berjemur untuk menganulir hawa dingin yang menusuk tulang pada siang hari.

Berada di Bukit Pemedengan, pengunjung dapat menikmati sun rice di ufuk timur dan sunset di ufuk barat. Saya tidak dapat merekam suasana sunset atau sunrice karena berkunjung pada siang hari. Di bawah bukit pengunjung dimanjakan dengan pemandangan yang sangat menawan. Dari ketinggian bukit pengunjung dapat menyaksikan hamparan hutan dan serakan pemukiman warga di bawah bukit. Di kejauhan tampak barisan bukit lain yang membentang melengkapi keindahan alam Sembalun. Kabut siang itu mengaburkan membatasi tampilan alam sehingga tidak dapat dinikmati secara maksimal.

Di tempat itu pengunjung difasilitasi dengan sebuah rumah panggung. Dari bangunan itu pengunjung dapat menikmati keindahan alam di bawah bukit atau barisan bukit lain di daerah Sembalun. Pengelola juga menyediakan spot yang memungkinkan pengunjung untuk mengambil gambar dengan background pemandangan yang menawan.

Memasuki area ini pengunjung hanya membayar 7K. Selain menawarkan keindahan alam Untuk berselfi juga menawarkan  Camp Area  bagi pisatawan  yang ingin melakukan aktifitas bermalam dengan lokasi yang cukup luas. Pengelola menyediakan tenda yang tentu saja berbayar atau pengunjung dapat membawa tenda sendiri.


Tidak saja Bukit Pemedengan, Sembalun juga menyediakan temoat wisata yang cukup banyak dengan kindahan yang masih perawan. Bahkan sepanjang jalan menuju Kota Selong (Ibukota Lombok Timur) pesona alam Sembalun membuat mata enggan berkedip. Ada hamparan sawah yang landai dengan tanaman strowberry, bawang putih, sayuran, dan tanaman lainnya. Belum lagi kenampakan alam berupa bukit cadas yang tampak bagai sejumlah punggung kerbau raksasa yang tengah mendengkur kekenyangan.

Lombok Timur, 21 Mei 2022


Jumat, 20 Mei 2022

Menulis sebagai Passion (2)


Menulis sebagai passion dapat ditautkan dengan semangat, keinginan, atau motivasi dasar seseorang dalam melakukan kegiatan menulis.

Passion, dalam pengertian motivasi, menjadi aspek yang penting dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam kegiatan literasi, khususnya menulis. Menempatkan "menulis sebagai passion" penting bagi seseorang yang memiliki visi sebagai penulis profesional. Inilah cara berfikir yang perlu dibangun. Passion yang kuat, motivasi yang tinggi sangat memungkinkan seseorang memiliki komitmen, kesabaran, dan kesungguhan untuk menuangkan pikiran, perasaan, pengalaman atau gagasan dalam bentuk tulisan.

Menulis merupakan passion yang menjanjikan. Hal ini paling tidak didasari dua alasan. Pertama, kemampuan menulis dipersepsikan sebagai salah satu indikator tingkat intelektualitas seseorang. Persepsi ini tentu memiliki argumen yang cukup beralasan mengingat keterampilan ini masih dianggap sebagai kegiatan yang sulit. Menulis, pada saat yang sama, membutuhkan kemampuan berfikir, wawasan yang luas, dan harus memiliki referensi bacaan yang memadai. Kemampuan menulis juga memerlukan proses. Penulis-penulis besar memulainya dengan proses. 

Ke dua, menulis (tepatnya penulis) merupakan salah satu profesi yang tergolong bergengsi dan mendapatkan tempat sebagai status sosial yang cukup dihargai dalam masyarakat. Menulis merupakan hasil kerja intelektual dan hasil kerja semacam ini mendapatkan tempat yang berharga dalam kehidupan sosial.

Di samping sebagai hasil kerja intelektual, menulis juga sangat memungkinkan pelakunya mendapatkan kompensasi material. Sejumlah penulis profesional membuktikan bahwa hasil karyanya dapat memberikan tingkat kesejahteraan yang cukup baik.(1)


Kendala dan Solusi

Kendala seseorang dalam menulis pada dasarnya sama saja dari waktu ke waktu. Secara umum kendala itu bersifat individual. Seseorang tidak memiliki bakat menulis merupakan kendala yang paling umum ditemukan. 

Secara umum para penulis profesional bersepakat bahwa setiap orang memiliki bakat dalam menulis. Bakat, sebagai kemampuan potensial, dengan demikian perlu dilatih dan dikembangkan. Penulis-penulis besar tidak begitu saja mendapatkan keterampilan menulis  Mereka sampai pada titik maksimal melalui sebuah proses yang panjang. Penulis profesional mulai dari kerja amatiran.

Kendala lainnya, seseorang acapkali merasa terlalu sibuk, Padahal ada banyak waktu senggang yang dapat dimanfaatkan seseorang untuk menulis. Dengan kemajuan teknologi saat ini seseorang dapat menuangkan tulisannya melalui gawai yang menyediakan banyak fasilitas untuk menuangkan tulisan. 

Sulit menemukan ide juga merupakan alasan tradisional yang masih memasung tumbuhnya potensi seseorang. Jika menulis disetarakan dengan obrolan atau kegiatan berbicara, seseorang dapat menyampaikan pengalaman sehari-hari secara detail. Artinya ketika seseorang bercerita dengan sendirinya sudah ada ide atau gagasan yang sedang disampaikannya. Jika kegiatan bercerita itu dilakukan secara tertulis maka akan lahir sebuah karya berupa tulisan.

Kendala psikolgis lain yang sering muncul yaitu adanya kecenderungan sesorang takut pada kritik. Hal yang perlu dipahami bahwa bagus atau tidaknya tulisan seseorang harus mendapatkan penilaian dari pembaca. Penilaian itu akan memberikan gambaran tentang kualitas tulisan seorang penulis. Penilaian merupakan bentuk kritik yang dapat mendorong seseorang untuk meningkatkan kualitas tulisannya dari waktu ke waktu. Untuk itu, diperlukan latihan menulis secara konsisten bagi seseorang

Kendala di atas cenderung personal. Di sinilah peran passion, motivasi, atau semangat sebagai solusi untuk membangun kebiasaan dan budaya menulis pada seseorang. Passion memungkinkan perubahan cara pandang seseorang tentang menulis dengan mengubah kendala menjadi kesempatan. Munculnya kendala ini merupakan cara pandang yang dapat ditransformasi menjadi cemeti untuk menjadi penulis serius. Kendala-kendala di atas dapat dianulir dengan mencari lingkungan sosial budaya yang mendorong tumbuhnya budaya menulis pada seseorang. Seserang dapat memperbanyak interaksi dengan penulis-penulis profesional atau mengikuti kelas menulis secara online yang berserakan pada media online.

Alasan Menulis

Dalam hal menulis, penting untuk mengajukan pertanyaan reflektif. Pertanyaan itu dapat diawali dengan "mengapa kita menulis?", "Bagaimana kita mulai menulis?", dan "Kapan kita mulai menulis?".

Mengapa harus menulis? Pertanyaan ini bermakna filosofis karena dan mendasar karena sangat berhubungan erat dengan nilai, visi, dan misi kehidupan seseorang. Hidup seseorang harus meninggalkan semacam prasasti yang dapat dipahat melalui sebuah karya yang bermanfaat. salah satu bentuk prasasti itu adalah buku atau tulisan.

Menulis juga dapat menjadi visi dan misi hidup seseorang. Menulis sebagai visi memiliki makna bawa dalam sebuah tulisan ada gagasan masa depan tentang perubahan positif kepada para pembaca. Salah satu tujuan menulis adalah mempengaruhi pembaca untuk mengikuti idealisme penulis. Di sinilah visi penulis tertuang secara tersirat dalam tulisannya. Ini berarti bahwa menulis pada dasarnya memiliki visi perubahan sosial yang tertuang dalam tuliasnnya. 

Menulis juga dapat diandaikan sebagai misi untuk menyebarkan ilmu pengetahuan melalui tulisan dalam rangka mewujudkan visi hidup seseorang. Sejarah menunjukkan bahwa salah satu bentuk perjuangan mencapai kemerdekaan dilakukan melalui tulisan. Kelompok intelektual pada masa perjuangan banyak bergelut melalui tulisan untuk membebaskan bangsa dari belenggu penjajahan. (2)

Pertanyaan berikut "bagaimana mulai menulis?". Sebuah pertanyaan yang bersifat teknis dan paling banyak muncul pada berbagai diskusi. Menulis dapat dimulai dengan menuangkan pengalaman sehari-hari. Pengalaman itu bisa berupa realitas yang paling dekat dalam kehidupan, misalnya, keluarga, anak-anak, sahabat, atau tentang rutinitas kerja sehari-hari. Dari titik inilah, penulis pemula dapat mulai melatih kemampuan menulis karena peristiwa dan pengalaman sehari-hari lebih mudah digambarkan.

Lombok Timur, 21 Mei 2022

Referensi : 
1. Nara sumber Sri Sugiastuti pelatihan menulis )20Mei 2022)


Rabu, 18 Mei 2022

Ide Menulis bagi Guru (1)


Menulis merupakan kegiatan menuangkan atau menyampaikan ide atau gagasan secara tertulis. Sebagai kegiatan menyampaikan ide maka menulis memiliki fungsi yang sama dengan berbicara; sama-sama bercerita. Perbedaan ke duanya terletak pada cara dan media yang digunakan. Pada kegiatan menulis ide itu disampaikan secra tertulis sedangkan pada berbicara disampaikan secara lisan. 

Perbedaan lainnya terletak pada anggapan bahwa menulis lebih sulit daripada berbicara. Banyak orang mempu berbicara panjang lebar dalam waktu yang lama tetapi kehilangan diksi dan kata-kata saat menyampaikan pikiran dan perasaannya melalui tulisan.
"Apa yang sulit dari menulis? Hal yang sulit dari menulis adalah memulai. Menulislah dulu maka ide akan datang kepada bapak dan ibu. Saya memulainya dengan menulis setiap hari di blog."

Penggalan pernyataan di atas dilontarkan nara sumber, Wijaya Kusumah, ketika mengawali kegiatan belajar menulis pada pertemuan perdana melalui whatsapp. Untuk mulai menulis disarankan mulai dari kisah nyata atau cerita khayalan. Kisah nyata itu dapat dimulai dengan pengalaman sehari-hari. Jika mampu menyusun cerita fantasi, menulis bisa mulai dari sini.

Jika tulisan bersumber dari kisah nyata, seseorang bisa mengambil dokumen gambar atau video dari sebuah peristiwa atau pengalaman tertentu. Berdasarkan gambar itu, ide yang akan menjadi dasar tulisan dapat dikembangkan.

Di era digital saat ini, banyak media berbasis online yang dapat digunakan sebagai ruang untuk menulis. Media itu antara lain blog atau webistes pribadi. Atau bisa juga pada blog yang dikelola oleh seseorang atau sekelompok orang, seperti kompasiana. 

Menulis di blog seperti kompasiana memiliki nilai plus. Tulisan dapat dibaca oleh ribuan orang dan ini akan menjadi sesuatu yang membanggakan. Di dalam kompasiana berkumpul penulis dengan berbagai latar belakang profesi, status sosial, displin ilmu yang beragam, penulis amatiran sampai penulis profesional. Kompasiana dapat dijadikan referensi bagi penulis pemula dengan mempelajari karakter tulisan yang sangat kaya di dalamnya.

Pada kompasiana setiap member juga berkesempatan untuk mendapatkan keuntungan finasial dari pengelola jika tulisannya memenuhi syarat-syarat dan ponit tertentu. Bahkan anggota baru juga dapat memeiliki kesempatan itu dengan mengikuti lomba menulis yang diselenggarakan secara rutin.

Sebagai pemula, kegiatan menulis dapat dimulai dengan membuat konten-konten positif berupa teks, foto, atau video dan diunggah ke meda sosial.

Media yang paling tepat digunakan untuk menulis adalah blog. Blog adalah website berupa media online yang berisi konten dalam bentuk artikel, video, dan foto yang dikelola oleh seorang blogger atau beberapa penulis sekaligus.(1)  

Blog merupakan flatform yang dapat dijadikan alat rekam yang ajaib. Di dalam blog sesorang bisa memasukkan foto, video dan slide presentasi dengan kapasitas file unlimited. Blog adalah buku digital yang membuat kita berlatih menulis dan menemukan ide untuk menulis. Seseorang dapat menjadi penulis di blog dan sekaligus sebagai adminnya. Sebagai admin, penulis tidak perlu menunggu persetujuan dari orang lain untuk menayangkan tulisannya.

Menulis dalam blog tidak harus menggunakan komputer atau laptop. Blog juga dapat diakses dengan smartphone. Menulis memerlukan kemauan, tekad dan komitmen. Menulis pada setiap kesempatan merupakan kata kunci yang dapat dijadikan landasan.

Menulis dapat dilakukan kapan saja dengan smartphone. Menulis tidak harus dimulai dari ide. Kegiatan ini dapat dimulai dengan menuangkan apa yang sedang dipikirkan. Ide akan datang sendiri. Tuliskan apa yang dilihat, dialami, atau dirasakan. 

Hal paling penting dalam menulis adalah  banyak membaca tulisan orang lain. Hal penting lainnya adalah memperbanyak latihan menulis. Makin banyak membaca dan makin banyak menulis akan sangat memungkinkan keterampilan menuangkan ide secara tertulis makin terasah.

Lombok Timur, 18 Mei 2022

Referensi

1. Paparan Wijaya Kusumah

2. Blog dan pengertiannya


Kamis, 12 Mei 2022

Belajar Hidroponik

Foto Dokumen Pribadi

Istilah hidroponik pertama kali saya kenal di tahun 2000-an. Saat itu saya mengajar di kelas 6 SD. Dalam pelajaran Bahasa Indonesia terdapat sebuah bacaan pendek tentang hidroponik. Judul bacaan singkat itu “Bertanam tanpa Tanah”.

Beberapa tahun terakhir saya mulai mencari tahu lebih detail tentang teknik bertanam tanpa tanah itu melalui mesin telusur google dan youtube. Dua tahun yang lalu saya mencoba berhidroponik di pekarangan rumah saya yang sempit. Dengan sedikit petunjuk hasil petualangan dunia maya, saya mencoba untuk mengenalnya sedekat mungkin. 

Caranya dengan membeli sejumlah perkakas pendukung untuk menanamnya. Pendeknya saya tidak mungkin mengenalnya lebih dekat tanpa menanamnya. Saya mulai membeli bor listrik dengan mata bor hale saw, mesin gerinda, gergaji besi, palu, sampai hotgun, TDS, PH meter, dan peralatan lainnya. Kebutuhan berhidroponik saya lengkapi dengan 5 batang paralon 3 in plus dop, keni 3/4, lem tembak, lem pvc, dll. 5 batang pipa itu menghasilkan sekitar 80-an lubang. Bahan instalasi dienapkan dengan netpot dari gelas bekas minuman ringan hasil mulung.

Setelah dirasa cukup, saya melakukan pengukuran, pemotongan, pengeboran, dan dan perakitan pipa. Instalasinya saya pasang di tembok halaman. Dengan keni 3/4 sebagai penghubung antar pipa, saya menyusunnya secara vertikal. Saat uji coba aliran air nutrisi bagian tengah paralon melengkung ke bawah menahan beban air yang menggenang. Usut punya usut ternyata pemasangan keni penghubung pada dop paralon terlalu tinggi sehingga air tidak dapat mengalir maksimal. Air dalam tandon juga keburu habis sebelum proses sirkulasi putaran pertama berakhir.

Melihat kondisi itu saya mengganti keni dengan ukuran 2 in. Saya beli lagi dan biaya bertambah. Untung ada sebatang paralon 2 in tak terpakai di gudang Bapak. Kali ini aliran air cukup lancar.

Persoalan belum selesai sampai di sini. Saya mengalami kendala saat semai. Semai pertama dan kedua menggunakan metan arang sekam. Tidak saja pertumbuhan terlambat terkena simat tetapi sepertinya kemampuan arang sekam menyimpan air sangat rendah. Akibatnya semaian cenderung kering. Maka tumbuhlah semaian kutilang (kurus tinggi langsing. Semaian ke tiga saya menggunakan rockwool. Semaian yang terdiri dari sawi pagoda dan caisim berhasil.

Keberhasilan semai salah satu kata kunci kata para pegiat senior. Anggapan ini benar. Akan tetapi kebutuhan tanaman terhadap nutrisi dan simat sebagai bahan dasar fotosintesis juga tidak dapat diabaikan.

Ini terjadi pada tanaman saya. Pertumbuhannya lamban. 7 HST (seminggu pertama) masih ngumpet dalam netpot. Dengan modal kuota saya googling. Saya mendapati diri saya dalam kesalahan. Tanaman pada pipa bawah kurang paparan simat. Penyebabnya terhalang bangunan rumah saya sendiri. Tembok halaman tempat pemasangan yang menghadap ke arah timur hanya diterpa simat 4-5 jam. salah satu instalasi pipa hanya 2-3 jam. Nutrisipun kurang terkontrol sehingga hasilnya tidak maksimal. Tetapi hasil maksimal itu masih bisa di sayur.

Hidroponik merupakan teknik bertanam pada lahan sempit dan sangat sesuai untuk lahan kurang air. Untuk skala rumah tangga hidroponik dapat menjadi salah satu cara membangun ketahanan pangan. Hanya saja membutuhkan biaya instalasi media tanam yang cukup besar. Beberapa pegiat hidroponik meminimalisir biaya dengan menggunakan barang-barang bekas, seperti botol bekas, jerigen, atau wadah lain yang tidak terpakai.

Ada beberapa teknik bertanam hidroponik yang biasa digunakan. Saya mencoba menggunakan sistem irigasi dengan metode DFT atau Deep Flow Technique. DFT merupakan salah satu sistem tanam dalam hidroponik yang menggunakan genangan pada instalasi. Dengan pompa air sebagai penggerak, air mengalami gerakan sirkulasi pada pipa tanam. Pada sistem ini netpot dilengkapi dengan sumbu untuk menyerap air yang mengalir pada akar tanaman. Hal ini akan menjaga media tanaman tetap basah.

Bentuk lain sistem irigasi adalah NFT; suatu metode hidroponik dengan akar tanaman tumbuh pada lapisan nutrisi yang dangkal dan tersirkulasi sehingga tanaman dapat memperoleh cukup air, nutrisi, dan oksigen.

Kedua sistem irigasi hidroponik di atas hampir sama. Perbedaannya pada jumlah sirkulasi air pada media tanam. Pada DFT air cenderung menggenang sedangkan pada NFT hanya dialiri air dengan lapisan tipis. Perbedaan lainnya terletak pada waktu yang dibutuhkan untuk sirkulasi. Pada DFT alirannya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan karena masih ada genang sehingga memungkikan tanaman tetap segar. Sedangkan pada NFT sirkulasi air harus tetap mengalir selama 24 jam untuk menghindari tanaman mengalami kekeringan pada akar yang dapat menyebabkan layu bahkan kematian.

Selain dua teknik di atas ada beberapa alternatif bertanam secara hidroponik yang berkembang, seperti rakit apung atau wick system, aeroponik, vertikultur, dan lain-lain. 

Referensi, 1, 2, 3, 4, 5

istilah-istilah hidroponik

HST = hari setelah tanam

HSS = hari setelah semai

simat = sinar matahari

metan = media tanam

PH meter = alat unut mengukur asam-basa larutan

TDS meter = Alat mengukur kepekatan nutrisi hidroponik


Menulis Itu Mudah? (9)

  Benarkah menulis itu mudah? Pertanyaan ini pada dasarnya muncul dari dua pernyataan yang bersifat paradoks, berseberangan, atau bertentang...