Bagaimana menemukan ide?
Apa motivasi menulis?
- Paparan narasumber Rita Wati, S.Kom (Pelatihan Belajar Menulis PGRI Gel. 25-26)
- Manfaat Menulis (kemenkeu.go.id)
Saat ini kejayaan bawang putih itu telah menjadi sebuah legenda. Para petani bawang putih hanya dapat menceritakan masa lalu itu dengan frase “pernah jaya” kepada anak cucu mereka.
Namun demikian, kemerosotan nama besar Sembalun tidak membuat daerah ini menjadi nama yang hilang. Sembalun kini menjadi salah satu destinasi wisata yang sangat kaya dengan pemandangan alam yang menawan. Hari ini saya berkesempatan berkunjung ke salah satu obyek wisata di Sembalun yang terletak di Desa Sajang. Daerah wisata itu dikenal dengan nama Bukit Pemedengan.
Kini bukit yang berada pada titik sekitar 1000 di atas permukaan laut itu menjadi salah satu obyek wisata yang cukup populer. Untuk mencapai tempat itu pengunjung harus melintasi jalan yang membelah kebun warga. Pengunjung seperti melintas hutan belantara. Menuju Bukit Pemedengan pengunjung dapat menggunakan mobil. Hanya saja pengemudi harus ekstra hati-hati karena jalur untuk masuk ke area itu melalui jalan tanah dan cenderung berbatu. Pada beberapa tanjakan pendek terlihat lubang memanjang akibat tergerus air saat hujan.
Pemedengan berasal dari kata dalam bahasa setempat yaitu, “pedeng” yang berarti kering. Pemedengan berarti tempat pengeringan atau tempat berjemur. Suhu Sembalun yang dingin sepanjang siang membuat warga mencari tempat berjemur. Rupanya bukit itu menerima hamparan matahari secara sempurna sehingga masyarakat setempat memanfaatkannya sebagai tempat berjemur untuk menganulir hawa dingin yang menusuk tulang pada siang hari.
Berada di Bukit Pemedengan, pengunjung dapat menikmati sun rice di ufuk timur dan sunset di ufuk barat. Saya tidak dapat merekam suasana sunset atau sunrice karena berkunjung pada siang hari. Di bawah bukit pengunjung dimanjakan dengan pemandangan yang sangat menawan. Dari ketinggian bukit pengunjung dapat menyaksikan hamparan hutan dan serakan pemukiman warga di bawah bukit. Di kejauhan tampak barisan bukit lain yang membentang melengkapi keindahan alam Sembalun. Kabut siang itu mengaburkan membatasi tampilan alam sehingga tidak dapat dinikmati secara maksimal.
Di tempat itu pengunjung difasilitasi dengan sebuah rumah panggung. Dari bangunan itu pengunjung dapat menikmati keindahan alam di bawah bukit atau barisan bukit lain di daerah Sembalun. Pengelola juga menyediakan spot yang memungkinkan pengunjung untuk mengambil gambar dengan background pemandangan yang menawan.
Memasuki area ini pengunjung hanya membayar 7K. Selain menawarkan keindahan alam Untuk berselfi juga menawarkan Camp Area bagi pisatawan yang ingin melakukan aktifitas bermalam dengan lokasi yang cukup luas. Pengelola menyediakan tenda yang tentu saja berbayar atau pengunjung dapat membawa tenda sendiri.
Tidak saja Bukit Pemedengan, Sembalun juga menyediakan temoat wisata yang cukup banyak dengan kindahan yang masih perawan. Bahkan sepanjang jalan menuju Kota Selong (Ibukota Lombok Timur) pesona alam Sembalun membuat mata enggan berkedip. Ada hamparan sawah yang landai dengan tanaman strowberry, bawang putih, sayuran, dan tanaman lainnya. Belum lagi kenampakan alam berupa bukit cadas yang tampak bagai sejumlah punggung kerbau raksasa yang tengah mendengkur kekenyangan.
Lombok Timur, 21 Mei 2022
"Apa yang sulit dari menulis? Hal yang sulit dari menulis adalah memulai. Menulislah dulu maka ide akan datang kepada bapak dan ibu. Saya memulainya dengan menulis setiap hari di blog."
Penggalan pernyataan di atas dilontarkan nara sumber, Wijaya Kusumah, ketika mengawali kegiatan belajar menulis pada pertemuan perdana melalui whatsapp. Untuk mulai menulis disarankan mulai dari kisah nyata atau cerita khayalan. Kisah nyata itu dapat dimulai dengan pengalaman sehari-hari. Jika mampu menyusun cerita fantasi, menulis bisa mulai dari sini.
Jika tulisan bersumber dari kisah nyata, seseorang bisa mengambil dokumen gambar atau video dari sebuah peristiwa atau pengalaman tertentu. Berdasarkan gambar itu, ide yang akan menjadi dasar tulisan dapat dikembangkan.
Di era digital saat ini, banyak media berbasis online yang dapat digunakan sebagai ruang untuk menulis. Media itu antara lain blog atau webistes pribadi. Atau bisa juga pada blog yang dikelola oleh seseorang atau sekelompok orang, seperti kompasiana.
Menulis di blog seperti kompasiana memiliki nilai plus. Tulisan dapat dibaca oleh ribuan orang dan ini akan menjadi sesuatu yang membanggakan. Di dalam kompasiana berkumpul penulis dengan berbagai latar belakang profesi, status sosial, displin ilmu yang beragam, penulis amatiran sampai penulis profesional. Kompasiana dapat dijadikan referensi bagi penulis pemula dengan mempelajari karakter tulisan yang sangat kaya di dalamnya.
Pada kompasiana setiap member juga berkesempatan untuk mendapatkan keuntungan finasial dari pengelola jika tulisannya memenuhi syarat-syarat dan ponit tertentu. Bahkan anggota baru juga dapat memeiliki kesempatan itu dengan mengikuti lomba menulis yang diselenggarakan secara rutin.
Sebagai pemula, kegiatan menulis dapat dimulai dengan membuat konten-konten positif berupa teks, foto, atau video dan diunggah ke meda sosial.
Media yang paling tepat digunakan untuk menulis adalah blog. Blog adalah website berupa media online yang berisi konten dalam bentuk artikel, video, dan foto yang dikelola oleh seorang blogger atau beberapa penulis sekaligus.(1)
Blog merupakan flatform yang dapat dijadikan alat rekam yang ajaib. Di dalam blog sesorang bisa memasukkan foto, video dan slide presentasi dengan kapasitas file unlimited. Blog adalah buku digital yang membuat kita berlatih menulis dan menemukan ide untuk menulis. Seseorang dapat menjadi penulis di blog dan sekaligus sebagai adminnya. Sebagai admin, penulis tidak perlu menunggu persetujuan dari orang lain untuk menayangkan tulisannya.
Menulis dalam blog tidak harus menggunakan komputer atau laptop. Blog juga dapat diakses dengan smartphone. Menulis memerlukan kemauan, tekad dan komitmen. Menulis pada setiap kesempatan merupakan kata kunci yang dapat dijadikan landasan.
Menulis dapat dilakukan kapan saja dengan smartphone. Menulis tidak harus dimulai dari ide. Kegiatan ini dapat dimulai dengan menuangkan apa yang sedang dipikirkan. Ide akan datang sendiri. Tuliskan apa yang dilihat, dialami, atau dirasakan.
Hal paling penting dalam menulis adalah banyak membaca tulisan orang lain. Hal penting lainnya adalah memperbanyak latihan menulis. Makin banyak membaca dan makin banyak menulis akan sangat memungkinkan keterampilan menuangkan ide secara tertulis makin terasah.
Lombok Timur, 18 Mei 2022
Referensi
1. Paparan Wijaya Kusumah
Istilah hidroponik pertama kali saya kenal di tahun 2000-an. Saat itu saya mengajar di kelas 6 SD. Dalam pelajaran Bahasa Indonesia terdapat sebuah bacaan pendek tentang hidroponik. Judul bacaan singkat itu “Bertanam tanpa Tanah”.
Beberapa tahun terakhir saya mulai mencari tahu lebih detail tentang teknik bertanam tanpa tanah itu melalui mesin telusur google dan youtube. Dua tahun yang lalu saya mencoba berhidroponik di pekarangan rumah saya yang sempit. Dengan sedikit petunjuk hasil petualangan dunia maya, saya mencoba untuk mengenalnya sedekat mungkin.
Caranya dengan membeli sejumlah perkakas pendukung untuk menanamnya. Pendeknya saya tidak mungkin mengenalnya lebih dekat tanpa menanamnya. Saya mulai membeli bor listrik dengan mata bor hale saw, mesin gerinda, gergaji besi, palu, sampai hotgun, TDS, PH meter, dan peralatan lainnya. Kebutuhan berhidroponik saya lengkapi dengan 5 batang paralon 3 in plus dop, keni 3/4, lem tembak, lem pvc, dll. 5 batang pipa itu menghasilkan sekitar 80-an lubang. Bahan instalasi dienapkan dengan netpot dari gelas bekas minuman ringan hasil mulung.
Setelah dirasa cukup, saya melakukan pengukuran, pemotongan, pengeboran, dan dan perakitan pipa. Instalasinya saya pasang di tembok halaman. Dengan keni 3/4 sebagai penghubung antar pipa, saya menyusunnya secara vertikal. Saat uji coba aliran air nutrisi bagian tengah paralon melengkung ke bawah menahan beban air yang menggenang. Usut punya usut ternyata pemasangan keni penghubung pada dop paralon terlalu tinggi sehingga air tidak dapat mengalir maksimal. Air dalam tandon juga keburu habis sebelum proses sirkulasi putaran pertama berakhir.
Melihat kondisi itu saya mengganti keni dengan ukuran 2 in. Saya beli lagi dan biaya bertambah. Untung ada sebatang paralon 2 in tak terpakai di gudang Bapak. Kali ini aliran air cukup lancar.
Persoalan belum selesai sampai di sini. Saya mengalami kendala saat semai. Semai pertama dan kedua menggunakan metan arang sekam. Tidak saja pertumbuhan terlambat terkena simat tetapi sepertinya kemampuan arang sekam menyimpan air sangat rendah. Akibatnya semaian cenderung kering. Maka tumbuhlah semaian kutilang (kurus tinggi langsing. Semaian ke tiga saya menggunakan rockwool. Semaian yang terdiri dari sawi pagoda dan caisim berhasil.
Keberhasilan semai salah satu kata kunci kata para pegiat senior. Anggapan ini benar. Akan tetapi kebutuhan tanaman terhadap nutrisi dan simat sebagai bahan dasar fotosintesis juga tidak dapat diabaikan.
Ini terjadi pada tanaman saya. Pertumbuhannya lamban. 7 HST (seminggu pertama) masih ngumpet dalam netpot. Dengan modal kuota saya googling. Saya mendapati diri saya dalam kesalahan. Tanaman pada pipa bawah kurang paparan simat. Penyebabnya terhalang bangunan rumah saya sendiri. Tembok halaman tempat pemasangan yang menghadap ke arah timur hanya diterpa simat 4-5 jam. salah satu instalasi pipa hanya 2-3 jam. Nutrisipun kurang terkontrol sehingga hasilnya tidak maksimal. Tetapi hasil maksimal itu masih bisa di sayur.
Hidroponik merupakan teknik bertanam pada lahan sempit dan sangat sesuai untuk lahan kurang air. Untuk skala rumah tangga hidroponik dapat menjadi salah satu cara membangun ketahanan pangan. Hanya saja membutuhkan biaya instalasi media tanam yang cukup besar. Beberapa pegiat hidroponik meminimalisir biaya dengan menggunakan barang-barang bekas, seperti botol bekas, jerigen, atau wadah lain yang tidak terpakai.
Ada beberapa teknik bertanam hidroponik yang biasa digunakan. Saya mencoba menggunakan sistem irigasi dengan metode DFT atau Deep Flow Technique. DFT merupakan salah satu sistem tanam dalam hidroponik yang menggunakan genangan pada instalasi. Dengan pompa air sebagai penggerak, air mengalami gerakan sirkulasi pada pipa tanam. Pada sistem ini netpot dilengkapi dengan sumbu untuk menyerap air yang mengalir pada akar tanaman. Hal ini akan menjaga media tanaman tetap basah.
Bentuk lain sistem irigasi adalah NFT; suatu metode hidroponik dengan akar tanaman tumbuh pada lapisan nutrisi yang dangkal dan tersirkulasi sehingga tanaman dapat memperoleh cukup air, nutrisi, dan oksigen.
Kedua sistem irigasi hidroponik di atas hampir sama. Perbedaannya pada jumlah sirkulasi air pada media tanam. Pada DFT air cenderung menggenang sedangkan pada NFT hanya dialiri air dengan lapisan tipis. Perbedaan lainnya terletak pada waktu yang dibutuhkan untuk sirkulasi. Pada DFT alirannya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan karena masih ada genang sehingga memungkikan tanaman tetap segar. Sedangkan pada NFT sirkulasi air harus tetap mengalir selama 24 jam untuk menghindari tanaman mengalami kekeringan pada akar yang dapat menyebabkan layu bahkan kematian.
Selain dua teknik di atas ada beberapa alternatif bertanam secara hidroponik yang berkembang, seperti rakit apung atau wick system, aeroponik, vertikultur, dan lain-lain.
istilah-istilah hidroponik
HST = hari setelah tanam
HSS = hari setelah semai
simat = sinar matahari
metan = media tanam
PH meter = alat unut mengukur asam-basa larutan
TDS meter = Alat mengukur kepekatan nutrisi hidroponik
Benarkah menulis itu mudah? Pertanyaan ini pada dasarnya muncul dari dua pernyataan yang bersifat paradoks, berseberangan, atau bertentang...